BANDA ACEH - Banjir luapan sungai merendam wilayah hilir di Kampung Rantau Pakam, Kecamatan Bendahara, Kabupaten Aceh Tamiang, dengan ketinggian air 10-30 sentimeter yang menggenang rumah penduduk.
Kepala BPBD Kabupaten Aceh Tamiang Iman Suhery, membenarkan satu kampung di wilayah pesisir Aceh Tamiang terendam banjir luapan sungai dan juga dampak dari pasang laut yang masuk ke pemukiman.
"Air dari sungai masuk, karena tanggul penahan banjir belum selesai dikerjakan di Rantau Pakam," kata Iman dikutip ANTARA, Minggu 2 Juli.
Kendati demikian, dia memastikan sejauh ini belum ada masyarakat Rantau Pakam yang mengungsi baik ke posko maupun rumah kerabat.
Selain banjir di Rantau Pakam, debit sungai juga nyaris menjebol Tanggul Marlempang yang baru dibangun oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Tamiang.
"Ini kondisi Tanggul Marlempang yang dibuat kemarin masih aman. Semoga yang kita buat kemarin enggak jebol," ujarnya.
Sementara itu warga Rantau Pakan, Joni Pranata (39), mengatakan rata-rata rumah warga yang berada di dataran rendah itu terendam banjir semata kaki orang dewasa. Padahal kampung itu tengah dibangun tanggul beton oleh Pemprov Aceh.
"Tanggul belum siap, sehingga air sungai masih meluap. Ini banjir kiriman dari hulu karena beberapa hari hujan, dan inilah imbasnya," ujar Joni.
Selain Kampung Rantau Pakam, kata Relawan Tagana itu, banjir juga menggenangi ruas jalan utama Kampung Teluk Halban yang bersebelahan langsung dengan aliran sungai Aceh Tamiang. Padahal daerah tetangga Kampung Rantau Pakam tersebut juga telah dibangun tanggul permanen dengan panjang sekitar 400 meter.
BACA JUGA:
"Di Teluk Halban itu sudah mulai masuk juga air. Air banjir merembes dari tanggul beton menggenangi badan jalan," ujarnya.
Untuk sekarang ini kondisi banjir sudah sedikit surut, katanya, namun warga khawatir dengan pasang air laut akan berdampak pada banjir susulan dan bisa memperparah keadaan.