Bagikan:

YOGYAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika menyebut gempa bumi tektonik dengan magnitudo 6,4 yang mengguncang Samudera Hindia selatan Daerah Istimewa Yogyakarta pada Jumat (30/6) pukul 19.57 WIB merupakan gempabumi menengah.

"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia dan Eurasia," kata Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono dalam siaran pers dilansir ANTARA, Jumat, 30 Juni.

Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi dengan magnitudo 6,0. Episenter gempabumi terletak pada koordinat 8,63 LS, 110,08 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 81 KM arah Selatan Kota Wates, Daerah Istimewa Yogyakarta pada kedalaman 67 KM.

"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault)," katanya.

BMKG menyebut gempabumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Kulonprogo, Bantul, Nganjuk, Kebumen, Ponorogo dengan skala intensitas IV MMI. Kemudian dirasakan di Kediri dan Mojokerto dengan skala intensitas III MMI.

"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami", katanya.

BMKG juga menyebutkan hingga pukul 20.40 WIB, berdasarkan hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya lima gempa bumi susulan dengan magnitudo terbesar M4,5.

Atas kejadian tersebut, BMKG mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. BMKG juga mengimbau agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.

"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," katanya.

Sementara itu, Komandan Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Kabupaten Bantul DIY Aka Luk Luk Firmansyah saat dikonfirmasi mengatakan gempa mengakibatkan kerusakan pada tujuh rumah. Namun data ini masih sementara.

"Sementara tujuh rumah yang rusak ringan, kemudian satu orang mengalami luka ringan saat evakuasi," katanya.