JAKARTA - Anggota Komisi VIII yang juga Anggota Tim Pengawas Haji (Timwas) John Kenedy Azis mendapat keluhan mulai dari kepanasan di Musdalifah hingga tak dapat makanan dan minuman.
Hal ini disampaikan calon jemaah haji dari Maktab Nomor 54 kloter 02 Kabupaten Pariaman dan Kota Padang.
"Kita merasa prihatin bahwa mereka jam 14.00 panas-panasan masih berada di Musdalifah. Bahkan, di sana tidak ada makanan serta minuman dan tidak ada suatu kepastian kapan jamaah haji akan sampai di Mina," kata John dalam keterangan tertulisnya yang dikutip Jumat, 30 Juni.
John mengatakan jemaah haji di sana memang dalam kondisi sehat. "Tapi ada yang masih diinfus dan saya ikut berduka cita ada satu orang yang meninggal dari insiden tersebut," tegasnya.
Matinya pendingin ruangan selama dua hari serta kelebihan kapasitas jadi keluhan jemaah. Akibatnya, mereka harus duduk maupun tiduran di gang kecil sekitar penginapan.
"Bahkan, ada yang kemudian kita lihat mereka membuat tenda darurat yang diisi dengan kasur lalu di setiap tenda ada yang kasurnya sudah lengkap tetapi banyak juga yang kurang," ungkap John.
Terakhir, keluhan juga disampaikan mengenai toilet. Katanya, antrean bisa sampai satu atau dua jam sehingga jemaah haji ada yang buang air di pakaiannya.
Dengan berbagai keluhan ini, pemerintah diharap mendengarkan saran yang masuk. "Bahkan, terakhir kita rapat dengan pemerintah yang dihadiri oleh menteri," jelas John.
"Itu sudah kita sampaikan rekayasa risiko-risiko seumpanya tiba-tiba terjadi, seperti insiden di Musdalifah kemarin dan kita berharap supaya antara DPR dengan pemerintah dapat bersinergi bersama-sama untuk memecahkan masalah-masalah mengenai pemberangkatan atau pelaksanaan ibadah haji," pungkasnya.