Bagikan:

JAKARTA - Pemerintah Kota Bandung meyakini bahwa sampah dari kegiatan kurban dalam momen Idul Adha 1444 Hijriah atau tahun 2023 ini bisa diantisipasi dengan baik oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan panitia setempat.

"Itu menjadi tanggung jawab panitia setempat, dan biasanya sudah biasa lah berkoordinasi dengan DLH, dan saya rasa volume sampah tidak akan terlalu signifikan, atau menyebabkan gunungan sampah di TPS," kata Plh Wali Kota Bandung Ema Sumarna di Masjid Al Ukhuwah, Kota Bandung, Kamis.

Dinas Lingkungan Hidup sendiri, kata Ema, sudah disiagakan untuk mengantisipasi limbah yang ada, terutama di tempat yang dijadikan lokasi Shalat Idul Adha dan pemotongan hewan kurban.

"Antisipasi itu niscaya dilakukan, dan DLH Kota Bandung setiap event atau perayaan apapun, termasuk Idul Adha, terutama di tempat tempat yang dijadikan lokasi pelaksanaan Salat Ied," ucapnya.

Ema juga kembali mengimbau pada seluruh petugas kurban di Kota Bandung untuk menggunakan wadah ramah lingkungan saat mendistribusikan daging kurban.

"Pemotongan hewan ini biasanya identik dengan kresek. Kita imbau agar dalam pembagian daging kurban tidak pakai kresek. Saya imbau pakai besek yang terbuat dari bambu supaya bisa hancur," katanya.

Menurut Ema, proses persiapan kurban bukan hanya melihat aspek kesehatan hewan, proses pemotongan, sampai pola distribusi benar, namun juga pada pola pembagian jangan memberikan dampak negatif pada lingkungan.

"Jangan sampai malah menghasilkan banyak sampah yang tidak bisa diurai. Hasil dari pembagian daging ini harus aman untuk lingkungan. Sehingga mudah didaur ulang," ujarnya.

Shalat Idul Adha 10 Dzulhijjah 1444 Hijriah pada Kamis ini di Kota Bandung, dilaksanakan di sebanyak 1.962 titik lokasi.

Adapun 1.962 titik lokasi shalat Idul Adha itu memiliki rincian 1.585 lokasi di Masjid, 217 lokasi di lapangan dan 160 lokasi selain di masjid/lapangan.

Untuk hewan kurban yang Kamis ini disembelih di Kota Bandung, untuk jenis sapi ada sekitar 6.025 ekor, kemudian domba sebanyak 5.705 ekor.