MALANG - Kepolisian Resor Kota (Polresta) Malang Kota meningkatkan patroli pasca-aksi sweeping yang dilakukan oleh sekelompok orang pada Minggu (25/6) malam, di wilayah Kelurahan Tlogomas, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang.
Kabag Ops Polresta Malang Kota Kompol Supiyan mengatakan patroli yang dilakukan personel Polresta Malang Kota tersebut bertujuan untuk memastikan keamanan masyarakat dalam melakukan aktivitas usai adanya aksi sweeping.
"Patroli kita tingkatkan. Untuk memberikan rasa aman, usai peristiwa itu. Kami memberikan jaminan kepada masyarakat agar tidak ada rasa takut, cemas dan khawatir melakukan aktivitas di sekitar rumah," kata Supiyan dilansir ANTARA, Senin, 26 Juni.
Supiyan menjelaskan, selain meningkatkan aktivitas patroli yang dilakukan sejumlah personel tersebut, pihaknya juga menyiagakan kurang lebih 120 personel gabungan untuk berjaga pada sejumlah titik potensial.
Menurutnya, sejumlah titik yang dijaga personel gabungan itu diantaranya adalah pada salah satu universitas swasta yang berada di Jalan Telaga Warna, Kelurahan Tlogomas, Kecamatan Lowokwaru.
"Personel yang kita siagakan gabungan, kurang lebih sebanyak 120 personel gabungan dari Polresta Malang Kota, Kodim dan Satpol PP. Ada di sekitar kampus dan wilayah Tlogomas," katanya.
Personel Polresta Malang Kota menjamin situasi keamanan di wilayah Kota Malang harus terjaga. Jika ada pihak-pihak yang mengganggu situasi keamanan pasca-aksi sweeping tersebut, pihaknya tidak segan memberikan tindakan tegas.
"Proses hukum akan kita tegakkan. Suasana damai dan aman di Kota Malang harus dijaga. Siapa yang mengganggu akan kita lakukan penanganan hukum secara proporsional, tegas dan terukur," ujarnya.
Pada Minggu, 25 Juni malam, sekelompok orang melakukan aksi sweeping di kawasan Tlogomas kurang lebih pukul 19.00 WIB. Aksi tersebut buntut dari kasus pengeroyokan yang menyebabkan seorang mahasiswa salah satu perguruan tinggi swasta meninggal dunia.
Kasus tersebut saat ini tengah ditangani oleh Kepolisian Resor (Polres) Malang, mengingat peristiwa pengeroyokan yang menyebabkan seorang mahasiswa berinisial KM asal Nusa Tenggara Timur (NTT) itu terjadi di wilayah Kabupaten Malang.
KM ditemukan meninggal dunia di belakang Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, pada Minggu (25/6) dini hari. Korban sempat berada di salah satu kafe di kawasan Tegalgondo, Kecamatan Karangploso itu namun kemudian dikeroyok hingga meninggal dunia.