Kaisar Naruhito dan Permaisuri Masako Kunjungi Indonesia, Dubes RI: Penguatan Hubungan dan Kerja Sama Antara Dua Negara
Dubes Heri bersama Kaisar Naruhito saat kunjungannya di Indonesia. (Dok. ANTARA/ Juwita Trisna Rahayu)

Bagikan:

TOKYO - Kaisar Naruhito dan Permaisuri Owada Masako menghabiskan tujuh hari di Indonesia. Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang, Heri Akhmadi, menganggap kunjungan Kaisar Jepang dan Permaisuri Masako pada 17-23 Juni lalu sebagai sinyal penguatan dan perluasan kerja sama antara kedua negara di berbagai bidang.

"Indonesia menjadi negara pertama yang dikunjungi oleh Kaisar Jepang dalam kunjungan kenegaraannya ke luar negeri. Jepang sangat menghargai posisi Indonesia di antara negara-negara lain. Jepang juga melihat bukti nyata keberhasilan Indonesia dalam G20 dan kepemimpinannya di ASEAN, termasuk kehadiran Indonesia dalam KTT G7 di Hiroshima," kata Heri di Tokyo, Sabtu, seperti yang dikutip dari ANTARA, 24 Juni.

Heri juga mengartikan kunjungan Kaisar Naruhito dan Permaisuri Masako ini sebagai hubungan yang tulus dan bersatu, sejalan dengan tema peringatan 65 tahun hubungan Indonesia-Jepang.

Menurutnya, kunjungan Kaisar Naruhito ke berbagai lokasi di Indonesia harus diartikan sebagai peluang untuk memperkuat kerja sama kedua negara, terutama di bidang air. Hal ini sejalan dengan promosi Indonesia sebagai tuan rumah World Water Forum pada tahun 2024.

"Kaisar Naruhito sangat peduli dengan isu air. Beliau adalah presiden kehormatan World Water Forum ke-3 pada tahun 2003. Di Jakarta, Kaisar mengunjungi Pintu Air Pluit, dan di Yogyakarta beliau mengunjungi Bendungan Sabo. Bendungan Sabo ini dirancang bersama Jepang, termasuk Pintu Air Pluit. Saya mempromosikan kunjungan ini sesuai dengan rencana Indonesia sebagai tuan rumah World Water Forum," jelasnya.

Tidak hanya masalah air, kunjungan Kaisar Jepang ke Depo MRT di Lebak Bulus juga memberikan kesan yang baik. Kaisar tidak hanya melihat aspek operasional teknis MRT, tetapi juga faktor kebersihan dan manajemen pelayanan konsumen.

"MRT adalah proyek ikonik untuk Jakarta. Ini adalah kerja sama yang luar biasa antara Indonesia dan Jepang. Ketika di Istana Bogor, saya melaporkan kepada Presiden Joko Widodo bahwa kunjungan Kaisar ke Depo MRT sangat mengesankan," tambahnya.

Heri menekankan bahwa kerja sama MRT tidak hanya berhubungan dengan aspek teknis, tetapi juga dengan disiplin.

Saat ini, MRT telah beroperasi selama empat tahun tanpa kecelakaan (zero accident), tepat waktu 99,9 persen, dan kondisi depo yang bersih.

"Menurut saya, kerja sama MRT ini juga dapat menciptakan budaya kerja dan disiplin yang baik. Pengoperasian MRT sepenuhnya dilakukan oleh warga Indonesia," pungkasnya.