Bagikan:

LAMPUNG BARAT - Terhitung sejak 1 Januari sampai dengan 29 April 2023, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lampung Barat telah mencatat sebanyak 27 kali terjadi bencana.

Kepala BPBD Lampung Barat, Padang Priyo Utomo saat dihubungi, dari Lampung Selatan, Sabtu mengatakan, bencana alam yang sering terjadi di Kabupaten Lampung Barat tersebut yakni pohon tumbang, banjir, tanah longsor dan cuaca ekstrem.

"Bencana yang sering terjadi di Lampung Barat ini pohon tumbang dan tanah longsor, dan beberapa kali terjadi bencana alam, baik skala kecil hingga sedang dan upaya cepat tanggap sudah kita lakukan," katanya, dikutip dari ANTARA, Sabtu, 24 Juni.

Ia mengatakan, bencana alam yang sering terjadi yakni bencana alam, seperti cuaca ekstrem, di mana pihaknya pada akhir bulan April lalu telah mengevakuasi puluhan pendaki Gunung Seminung yang tersambar petir.

Dalam menanggulangi bencana alam yang terjadi, pihaknya telah menyiapkan unit taktis di masing-masing Kecamatan baik dari Pusdalops, tim reaksi cepat (TRC), tim SAR dan Satgas-satgas yang ada di masing-masing pekon (desa) hingga kecamatan.

"Untuk menghadapi tahun 2023 ini kan cuaca tidak bisa kita prediksi, tetapi dalam melakukan antisipasi kita melihat dari perkiraan cuaca yang dirilis secara resmi oleh BMKG, karena dari awal tahun kemarin Januari, Februari hingga April Provinsi Lampung dihantam cuaca ekstrem," katanya.

Ia menambahkan terdapat sejumlah wilayah di Lampung Barat yang rawan terjadi bencana alam tanah longsor.

"Seperti di Pekon (Desa) Kubu Perahu Kecamatan Balik Bukit, kemudian Kecamatan Sukau perbatasan dengan Oku Selatan, Kecamatan Belalau, Kecamatan Batu Ketulis dan Kecamatan Sekincau," katanya.

Kelima Kecamatan tersebut menjadi lokasi rawan terjadinya bencana karena intensitas hujan yang cukup tinggi dan juga dikelilingi wilayah perbukitan di masing-masing sisi jalan yang melewati wilayah tersebut.

Atas ini, ia pun mengimbau masyarakat tetap waspada, terutama ketika beraktivitas di luar, serta tetap mengikuti informasi dari sumber informasi kebencanaan resmi atau BMKG.