Bagikan:

JAKARTA - Warga lereng Gunung Merapi yang mengungsi di barak Desa Glagaharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta dipulangkan. 

Langkah ini diambil meski Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) diperpanjang hingga 8 Februari mendatang. 

"Sesuai rencana awal, pengungsi di barak Glagaharjo hari ini tetap dipulangkan ke rumah masing-masing meskipun PPKM diperpanjang," kata Camat Cangkringan Suparmono dilansir Antara, Selasa, 27 Januari. 

Pemerintah Kabupaten Sleman berencana memulangkan pengungsi dari kawasan Gunung Merapi dari barak pengungsian Glagaharjo setelah PPKM berakhir pada 26 Januari 2021. Namun  urung dilakukan menyusul perpanjangan PPKM. 

Saat ini ada 173 pengungsi di barak pengungsian Glagaharjo. Warga yang mengungsi di barak Glagaharjo utamanya warga dalam kelompok rentan, termasuk warga lanjut usia.

Untuk pemulangan pengungsi dari barak Glagaharjo ke Dusun Kalitengah Lor, dilakukan dengan menggunakan kendaraan milik warga.

"Pemulangan pengungsi ini menggunakan kendaraan milik warga Kalitengah Lor, ini lebih memudahkan untuk penerapan protokol kesehatan dan 3M daripada menggunakan kendaraan angkutan besar dan secara massal," 

"Bila terjadi kondisi krisis Gunung Merapi, setiap saat dapat diungsikan kembali," kata Sekretaris Daerah Kabupaten Sleman Harda Kiswaya.

Status aktivitas Gunung Merapi masih berada di Level lll atau Siaga. Kecamatan-kecamatan yang bagian wilayahnya berada di kawasan rawan bencana (KRB) erupsi Merapi tetap disiagakan.

"Kecamatan yang memiliki wilayah KRB untuk mengaktivasi posko lapangan dan memobilisasi relawan di wilayah masing-masing. Kelurahan untuk mengaktivasi Unit Pelaksana Penanggulangan Bencana dan memobilisasi relawan di wilayah masing-masing. Semuanya dengan tetap menerapkan protokol kesehatan," tutup Harda.