DENPASAR - Bakal calon presiden dari PDI Perjuangan Ganjar Pranowo mengharapkan bakal calon wakil presidennya yang akan mendampinginya pada Pilpres 2024 mempunyai visi yang sama dengan dirinya.
"Punya satu visi, punya satu nilai bersama dan kita akan bisa kompak. Pokoknya banyak hampir semua supaya mendekati kualifikasi," kata Ganjar dalam konferensi pers usai acara Konsolidasi PDI Perjuangan Bali yang dipimpin Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri di Sanur, Denpasar, Bali dilansir ANTARA, Sabtu, 17 Juni.
Ganjar juga tidak mempermasalahkan latara belakang pendampingnya berasal dari tokoh muda atau tokoh senior, namun harus tetap berjiwa muda.
"Tidak selalu (muda), banyak anak muda pikirannya tua, tapi banyak juga orang tua pikirannya muda, yang penting jiwanya. Kalau jiwanya dia muda, (usia) muda lebih bagus," kata Ganjar.
Namun, Ganjar juga mengatakan masih banyak tokoh senior yang mempunyai jiwa muda dan mampu mendengarkan aspirasi kalangan milenial dan Gen-Z serta menciptakan kebijakan publik yang produktif.
"Dia (tokoh senior) paham, paham itu bisa memahami persoalan secara holistik, kemudian bisa menerjemahkan dalam sebuah keputusan yang sangat spesifik, namun bersinggungan langsung dengan kelompok2 itu, maka itu menjadi concern kita," kata Ganjar.
Gubernur Jawa Tengah itu juga mengajak partai politik pendukungnya untuk mengajukan nama bakal cawapres untuk dibahas bersama-sama.
"Ya enggak apa-apa diusulkan saja, 'kan banyak partai yang bergabung dengan PDI Perjuangan dan kerja sama," tuturnya.
BACA JUGA:
Hal tersebut disampaikan Ganjar sebagai tanggapan soal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang mengusulkan Sandiaga Uno sebagai bakal cawapres.
Ganjar menyebut hal itu sebagai penanda kerja sama politik antara PDIP dan PPP untuk Pemilu 2024 telah berjalan.
Dia berharap nama-nama lain yang masuk bursa bakal cawapres dimunculkan partai politik yang sudah dan akan bekerja sama dengan PDIP. "Dan siapa yang akan bergabung dan akan bekerja sama dan punya calon, yuk diberikan," ucap Ganjar.
Ganjar bicara soal proses penentuan cawapres pendamping dirinya. Di mana, hal itu bakal dibahas melalui dialog antara PDIP dan partai politik pengusungnya.