Gubernur Kepri Pertimbangkan Beli Pesawat N-219 Seharga Rp100 Miliar untuk Transportasi Antarpulau
Gubernur Kepri, Ansar Ahmad, menjajal pesawat N219 di Bandara Raja Haji Fisabilillah (RHF) Tanjungpinang, Sabtu (17/6/2022). ANTARA/Ogen.

Bagikan:

TANJUNGPINANG - Gubernur Kepulauan Riau (Kepri), Ansar Ahmad, mempertimbangkan hendak membeli produk pesawat buatan dalam negeri N-219 untuk kebutuhan transportasi udara antarpulau di daerah tersebut.

"Harga pesawat N219, sekitar Rp100 miliar. Kalau tujuh kabupaten/kota se-Provinsi Kepri patungan, saya rasa bisa kita beli," kata Gubernur Ansar saat menjajal pesawat N219 di Bandara Raja Haji Fisabilillah (RHF) Tanjungpinang dilansir ANTARA, Sabtu, 17 Juni.

Setelah itu, kata Ansar, pihaknya tinggal mencari mitra kerja sama untuk operasional dan manajemen pengoperasian pesawat N219.

Alternatif lain, menurutnya, bisa juga dengan model bisnis dalam bentuk leasing atau sewa pesawat N219.

"Fokus kita saat ini ialah membahas apakah membeli atau menyewa pesawat N219 untuk menjawab kebutuhan koneksi antarpulau di Kepri. Nanti kita lihat, mana yang lebih efektif," ujar Ansar.

Ansar menyebut kehadiran pesawat N219 sudah lama dinantikan warga Kepri guna memperpendek rentang kendali wilayah yang terdiri dari ribuan pulau tersebut.

Selama ini, sambungnya, andalan masyarakat Kepri hanya transportasi laut dengan jangkauan waktu cukup lama dari satu wilayah ke wilayah lain.

Ansar menjelaskan pesawat N219 sangat ideal untuk jangkauan wilayah tertentu, seperti Pulau Natuna dan Anambas, karena punya 19 tempat duduk.

Selain itu, pesawat ini pun sangat bagus dan representatif dengan tingkat keselamatan yang tinggi. Ketika satu mesin mati, satu mesin lainnya masih bisa berfungsi.

"Tingkat komponen dalam negeri pada pesawat ini sudah 46 persen, sehingga lebih memaksimalkan industri dalam negeri," ujar Ansar.

Ansar turut mengharapkan dukungan pemerintah pusat melalui bantuan dana alokasi khusus (DAK) untuk mewujudkan penerbangan komersial pesawat N219 di Kepri, Bumi Segantang Lada.

Dia pun optimistis kehadiran pesawat N219 dapat meningkatkan perekonomian Kepri, terutama di sektor pariwisata.

"Kita sangat menyambut baik, karena pemerintah pusat menjadikan Kepri pilot project komersialisasi pesawat N219 yang diproduksi oleh PT Dirgantara Indonesia (PTDI) ini," ucap Ansar.

Direktur Niaga, Teknologi & Pengembangan PT DI, Mohamad Arif Faisal, menyebutkan kegiatan N219 Market Survey Flight merupakan salah satu upaya PTDI dalam melakukan proses komersialisasi pesawat N219 di dalam negeri, yang tentunya juga dapat mendukung program transformasi ekonomi di Kepri, khususnya dalam peningkatan konektivitas wilayah, serta mendorong percepatan pembangunan daerah.

"Ini juga bagian dari komitmen kami untuk terus mengembangkan dan menghadirkan produk-produk yang inovatif, efisien dan handal untuk memperkuat ekosistem Defend ID,” kata Mohamad Arif Faisal.

Pesawat N219 dikembangkan secara khusus untuk dapat mendukung pembangunan konektivitas dan aksesibilitas daerah 3TP (Tertinggal, Terpencil, Terluar dan Perbatasan) dengan kemampuan Short Take Off Landing di landasan yang panjangnya kurang dari 800 meter dan tidak beraspal.

"Dalam pemanfaatannya, pesawat N219 dapat digunakan dengan berbagai konfigurasi sesuai kebutuhan pengguna, baik untuk angkut penumpang, logistik, maupun medical evacuation dan flying doctor," ujarnya.