JAKARTA - Salah satu dari empat kurir sabu yang ditangkap Satresnarkoba Jakarta Pusat, berinisial W, mengaku sudah tiga kali mengirim paketan sabu dalam jumlah banyak ke kawasan Kapuk, Jakarta Utara. Pelaku menggunakan kendaraan yang dimodifikasi seperti mobil jasa ekspedisi.
Dalam aksinya, W tidak bekerja sendiri. Dia dibantu oleh tersangka J dan MD yang berperan sebagai kernet truk.
Namun pada pengiriman ketiga kali, yakni membawa pengiriman sabu sebanyak 20,63 Kg, ketiga tersangka akhirnya ditangkap Satuan Reserse Narkoba Polres Metro Jakarta Pusat.
"Pada pengiriman pertama, ketiga tersangka membawa 8 kilogram sabu dengan upah yang didapatkan senilai Rp 250 juta. Pengiriman pertama berhasil. Kemudian pengiriman kedua, tersangka W, J dan MD mengirim 15 Kg sabu dengan upah Rp 350 juta," ujar Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Komarudin, Jumat, 16 Juni.
BACA JUGA:
Dari hasil jasa pengiriman sabu ke Jakarta itu, kemudian ketiga tersangka membeli truk khusus untuk pengiriman berikutnya. Kemudian ketiganya memodifikasi truk dan berkamuflase sebagai jasa ekspedisi.
"Ini jaringan internasional, sama seperti beberapa waktu lalu yang kita ungkap," ucapnya.
Sementara dari pengakuan tersangka W kepada polisi, komplotannya sudah tiga kali melakukan pengiriman ke kawasan Kapuk, Jakarta Utara.
"Tiga kali pengiriman ke Kapuk. Sabu diselundupkan di bawah tempat tidur di dalam truk. Saya yang bawa pakai tas, pas dibuka isinya ini (sabu)," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, Satuan Reserse Narkoba Polres Metro Jakarta Pusat menangkap komplotan bandar narkoba jaringan internasional berinisial W, J, MD dan AL. Dari tangan keempat pelaku, disita barang bukti sabu sebanyak 20,63 Kg atau senilai Rp30 miliar.