Bagikan:

JAKARTA - Direktorat Tindak Pidana Tertentu (Dittipidter) Bareskrim Polri berencana memeriksa dinas dan perusahan terkait dalam penyelidikan penyebab banjir di wilayah Kalimantan Selatan (Kalsel).  

"Itu lanjutnya (pemeriksaan pihak terkait) nanti akan dilakukan tindakan lanjut oleh Bareskrim," ucap Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono kepada wartawan, Senin, 25 Januari.

Polri sebelumnya menyebutkan, curah hujan yang tinggi menjadi penyebab sementara banjir di Kalsel. Nah, menurut Argo, pernyataan itu berdasarkan keterangan BMKG.

Selain curah hujan, fenomena alam yakni pasang air laut juga mempengaruhi.

Akibat 2 fenomena alam itulah yang menyebabkan banjir di wilayah Kalsel. Bila nantinya ditemukan informasi baru, jendral bintang dua ini memastikan, pihaknya akan menyelidiki.

"Bareskrim sudah turun ke sana dan mendapat data memang pada saat banjir tersebut cuaca pada saat itu khususnya hujan sedang tinggi,"

"Dan juga Bareskrim menanyakan kepada Syahbandar pada saat itu air laut pun sedang tinggi sehingga ini sangat mempengaruhi aliran air hujan menuju ke pantai. Ini berpengaruh terhadap banjir di Kalsel," terang Argo.

Sebelumnya diberitakan, Bareskrim Polri menyebut insiden banjir yang terjadi di Kalimantan Selatan dikarenakan faktor cuaca. Polri menepis dugaan penyebab banjir Kalsel disebabkan eksploitasi alam.

"Bareskrim sudah turun tim, ternyata memang kenapa banjirnya itu karena memang faktor curah hujan saat itu sangat tinggi kemudian dari BMKG di sana," ujar Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Rusdi Hartono kepada wartawan, Jumat, 22 Januari.

Rusdi mengatakan tim Direktorat Tindak Pidana Tertentu (Dittipdter) sudah turun ke lokasi melakukan penyelidikan termasuk meninjau wilayah yang paling parah terdampak banjir.  Dari penyelidikan, tidak ada dugaan soal eksploitasi alam.

"Hasil turun lapangan dari Bareskrim seperti itu. Bareskrim sudah turun ke Kalimantan Selatan. Yang dapat diketahui bahwa hasil BMKG pada saat itu curah hujan sangat tinggi ekstrem," tegasnya.