TERNATE - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Seksi Konservasi Wilayah I Ternate, menyelidiki penyebab matinya ikan paus berukuran 10 meter ditemukan terdampar di Pantai Kelurahan Seli, di Kota Tidore Kepulauan, Maluku Utara, pada Senin (12/6) lalu.
"Pihaknya berkoordinasi dengan Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Tidore Kepulauan untuk menyelidiki penyebab matinya mamalia laut itu," kata Pelaksana Harian Kepala Seksi Konservasi Wilayah I Ternate, Yeni Purnamasari dilansir ANTARA, Rabu, 14 Juni.
Bangkai ikan paus itu, pertama kali ditemukan oleh masyarakat setempat, karena terdampar di pantai kemudian mereka melaporkan ke Dinas Kelautan dan Perikanan setempat.
Dia mengatakan, BKSDA sendiri terlambat mengetahui saat ikan paus itu, mati dan terdampar di Pantai Kelurahan Seli, karena tidak ada petugas BKSDA di Kota Tidore Kepulauan, sehingga tidak ada laporan.
"Kami masih menyelidiki ikan paus itu, mati karena apa, sehingga masih dilakukan koordinasi ke Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Tidore Kepulauan, sebab mereka dan masyarakat yang mengevakuasi bangkai mamalia laut itu," ujarnya.
BACA JUGA:
Karena itu, Yeni mengimbau kepada masyarakat dan instansi terkait, agar menemukan ada ikan paus yang mati atau terdampar di suatu daerah maka segera menginformasikannya ke BKSDA.
"Kalau ada informasi maka kami pasti turunkan tim melakukan penyelidikan lebih awal sebelum bangkai ikan paus itu dikuburkan oleh masyarakat maupun instansi terkait lainnya," tegas Plh Kepala Seksi Konservasi Wilayah I Ternate.
Sebelumnya Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Tidore Kepulauan bersama masyarakat setempat kesulitan menguburkan bangkai ikan paus itu, sehingga mereka terpaksa mengevakuasi bangkai mamalia laut itu, ke Pulau Mare yang jauh dari permukiman masyarakat.