Bagikan:

NGADA - Dinas Peternakan Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur melakukan vaksinasi darurat bagi 4.213 ekor anjing yang berada pada delapan kecamatan sebagai salah satu langkah pencegahan penularan rabies.

"Upaya vaksinasi yang bisa dilakukan hanya vaksinasi darurat atau emergency vaksinasi pada desa-desa dengan kasus positif rabies baik pada anjing maupun manusia," kata Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Ngada Felisitas Killa di Ngada NTT, Antara, Jumat, 9 Juni.

Berdasarkan data Dinas Peternakan Kabupaten Ngada per Mei 2023, sebanyak 4.213 ekor anjing di delapan kecamatan telah tervaksinasi dari jumlah populasi anjing di kabupaten itu sebanyak 55.801 ekor.

Vaksinasi terbanyak dilakukan di dalam Kota Bajawa yakni 1.000 ekor anjing, sedangkan terendah di Bajawa Utara pada 233 ekor anjing. Selain dua kecamatan itu, upaya vaksinasi juga dilakukan di Kecamatan Soa, Inerie, Golewa, Golewa Barat, Golewa Selatan, dan Riung.

Felisitas mengatakan para petugas melakukan vaksinasi darurat menyikapi semakin tingginya gigitan anjing dan adanya 14 sampel otak anjing yang positif rabies dari 22 sampel yang dikirim ke Balai Besar Veteriner Denpasar.

Dia menyebut gigitan anjing telah terdeteksi di Kabupaten Ngada sejak bulan Februari hingga awal Juni 2023.

Untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap penularan rabies, Dinas Peternakan Kabupaten Ngada mengimbau masyarakat agar semua anjing yang dipelihara wajib mendapatkan vaksinasi.

Selanjutnya semua kasus gigitan anjing wajib dilaporkan ke Pusat Kesehatan Hewan setempat atau Dinas Peternakan Kabupaten Ngada.

Felisitas juga mempertegas adanya larangan untuk memasukkan atau mengeluarkan anjing dari satu wilayah ke wilayah lainnya guna memutus mata rantai penularan virus rabies.

"Segera kirimkan kepala anjing yang telah mati atau dibunuh ke Puskeswan atau Dinas Peternakan untuk diagnosa rabies," katanya.