Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perkeretaapian mengungkapkan kereta Light Rail Transit (LRT) Jabodebek dalam tahap trial atau test commissioning.

"LRT saat ini sedang dilakukan trial atau test commissioning artinya masih di wilayah kontraktor dan operator. Ini untuk memastikan apakah yang dibangun sesuai requirement yang dipersyaratkan, terus fungsi berjalan baik atau tidak," ujar Direktur Jenderal Perkeretaapian Mohamad Risal Wasal dilansir ANTARA, Senin, 5 Juni.

Risal mengatakan, nantinya pada bulan depan trial atau uji coba LRT akan mengundang masyarakat untuk boleh naik atau mencoba LRT.

"Sedang kita pelajari posisinya. Nanti setelah semuanya lulus dan semua berjalan nanti dia akan kita uji untuk dikeluarkan sertifikatnya. Setelah sertifikat selesai, kita keluarkan izin operasinya. Setelah izin operasi, silakan beroperasi," katanya.

Terkait tarif, Kementerian Perhubungan sedang menyiapkan usulannya. Kemungkinan untuk tarif awal LRT sekitar Rp5.000. Kemudian untuk nanti tarif perkilonya mungkin Rp750. Sedangkan tarif terjauhnya kemungkinan Rp25.000.

Tapi soal tarif ini, kata Risal, masih konsep yang artinya bisa berubah karena ada tiga alternatif masalah tarif tadi. Sifatnya sekarang masih usulan bukan keputusan. Usulan yang paling efisien murah enak nyaman bagi masyarakat pengguna.

"Yang pasti lebih murah lebih nyaman aman daripada angkutan alternatif lainnya, karena lebih tepat waktu dan terintegrasi dengan baik," ujarnya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) berharap proyek LRT Jabodebek yang perkembangannya telah mencapai 85 persen itu bisa beroperasi dan digunakan masyarakat pada Juli 2023.

Jokowi merasa bangga karena BUMN PT INKA Persero dapat membuat kereta LRT dengan kapasitas 420 penumpang dan memiliki sistem canggih yang mampu beroperasi tanpa masinis.

Presiden Jokowi memberikan evaluasi bahwa proyek LRT di DKI Jakarta dan sejumlah kota penyangga ini sudah nyaman, cepat, dan tidak berisik.