Bagikan:

JAKARTA - Manado banjir hari ini. Hujan deras yang terus mengguyur ditambah tak optimalnya drainase membuat luapan air ke ruas jalan dan permukiman.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut teridentifikasi Labilitas Atmosfer (Pengamatan Udara Atas) pada jam 00 UTC memiliki Indeks-indeks labilitas yang kuat dan memiliki energi besar untuk mendukung terjadinya pertumbuhan awan Cumulonimbus (CB) di wilayah Sulawesi Utara khususnya Kota Manado dan sekitarnya. 

Selain itu kelembapan udara dari lapisan bawah hingga lapisan atas sangat basah sehingga mendukung pertumbuhan awan-awan CB  di wilayah Sulawesi Utara. Banjir terjadi di Paal Dua Kota Manado dan Kecamatan Pineleng, Kabupaten Minahasa.

Kondisi banjir Manado hari ini banyak dibagikan di media sosial. Salah satunya kondisi banjir di Malendeng, Paal Dua, Manado. Ketinggian air banjir cukup tinggi. 

BMKG sebelumnya mengingatkan masyarakat agar mewaspadai potensi cuaca ekstrem puncak musim hujan yang diperkirakan terjadi pada Januari hingga Februari 2021.

"Masyarakat diimbau untuk tetap waspada potensi cuaca ekstrem dan diminta untuk selalu 'update' informasi cuaca dari kanal-kanal informasi BMKG," kata Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto, Rabu, 20 Januari.

Sementara itu, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) meminta masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana hidrometeorologi seperti banjir dan longsor. Apalagi, Indonesia saat ini tengah memasuki musim hujan.

"Selama musim hujan ini belum berakhir potensi terjadi bencana hidrometeorologi masih ada, terutama kondisi tanah sekarang sudah jenuh akibat terisi hujan sebelumnya,"  kata peneliti Pusat Penelitian Limnologi LIPI Iwan Ridwansyah, Selasa, 19 Januari. 

Iwan menuturkan Indonesia akan mengalami puncak musim hujan pada Januari-Februari sehingga perlu lebih waspada bencana hidrometeorologi.