Koarmada II Diperkuat 2 Kapal Baru Pemburu Ranjau, KSAL Ngaku AL Jerman Tertarik
Laksamana Madya Muhammad Ali usai dilantik Presiden Jokowi menjadi Kepala Staf TNI AL (KSAL) di Istana Negara Jakarta Rabu 28 Desember. (Tangkapan layar YT Setpres)

Bagikan:

JAKARTA - TNI AL kedatangan dua kapal mine counter measure vessel atau pemburu ranjau. Kapal baru itu bakal memperkuat Komando Armada (Koarmada) II.

"Kapal ini memang nantinya ditujukan kepada Koarmada II, untuk Armada II, sedangkan kapal yang sudah ada di Armada II mungkin nanti akan kami pertimbangkan untuk kami sebar ke Armada lain yang belum memiliki kapal pemburu ranjau," kata KSAL Laksamana TNI Muhammad Ali di Markas Besar TNI AL, Jakarta, Rabu 31 Mei, disitat Antara.

KSAL dalam kesempatan yang sama menjelaskan KRI Pulau Fani-731 dan KRI Pulau Fanildo-732 mengadopsi teknologi yang mutakhir, tidak hanya dari bahannya yang menggunakan baja non-magnetik, tetapi juga dilengkapi degaussing system dan penggerak motor elektrik yang dapat mengurangi kebisingan.

"Jadi, ini teknologinya cukup kekinian dan merupakan kapal buru ranjau yang cukup canggih, di mana bahannya dari steel (baja) non-magnetic steel. Jadi, bahannya baja tetapi tidak mempunyai medan magnet,” tuturnya.

KSAL mengaku kecanggihan dua kapal pemburu ranjau TNI AL yang baru itu juga menarik perhatian Angkatan Laut (AL) Jerman.

"Bahkan, Jerman pun ingin memesan kapal tersebut seperti kapal yang telah diserahkan kepada TNI AL kemarin," katanya.

Sebelumnya pada Jumat 26 Mei, KSAL memimpin upacara pengiriman (delivery) KRI Pulau Fani-731 dan KRI Pulau Fanildo-732 di Galangan Abeking & Resmussen, Lamwerder-Bremen, Jerman.

Dua kapal baru TNI AL itu dijadwalkan berangkat dari galangan kapal di Jerman ke Surabaya, Indonesia, pada 11 Juni 2023 dengan perkiraan lama pelayaran 35 hari.

Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama I Made Wira Hady pada kesempatan terpisah, Selasa 30 Mei, menyampaikan TNI AL mengirim total delapan personel ke Jerman, yang empat orang di antaranya merupakan calon awak untuk mengikuti pelatihan mengenai kapal pemburu ranjau. Pelatihan itu dijadwalkan berlangsung di Jerman selama 39 hari.

Nanti setibanya di Indonesia, dua KRI pemburu ranjau itu beserta komandan kapal dan krunya bakal dikukuhkan di Surabaya sebagai Markas Koarmada II.