Bagikan:

JAKARTA - Politikus PDI Perjuangan Waras Wasisto mengatakan antisipasi politik identitas menjadi tanggung jawab bersama semua elemen bangsa, termasuk para elite politik, agar tidak menggunakan politik identitas dalam mendongkrak elektabilitas para kontestan pada Pemilu 2024.

Dikatakan dia, partainya telah melaksanakan antisipasi terjadinya politik identitas di Provinsi Jawa Barat menjelang Pemilu 2024.

"Kami mengambil langkah-langkah antisipatif untuk mencegah politik identitas menyongsong pemilihan presiden," katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu.

Dia menjelaskan partainya terus berkomunikasi dan berkoordinasi dengan tokoh-tokoh organisasi keislaman, seperti Nahdlatul Ulama (NU), Persis, dan berkeliling pondok pesantren di Jawa Barat.

"Ini menjadi tanggung jawab sebagai bangsa, kalau ingin pemilu damai, tidak ada isu SARA dan tidak primordial," ujarnya dikutip ANTARA, Sabtu, 27 Mei.

Waras berharap dengan waktu tersisa sembilan bulan dari pelaksanaan Pemilu 2024, seyogianya pemerintah, termasuk aparat TNI dan Polri melakukan pendidikan pemilu kepada masyarakat supaya tidak terbawa-bawa oleh isu SARA.

Selain itu, menurut Waras, Pilpres 2024 bukan sekadar pertarungan untuk memenangkan kontestasi pesta demokrasi. Namun, pertarungan untuk memastikan pemilu khususnya di Jabar berlangsung damai dengan mengedepankan adu gagasan, ide dan kinerja para kontestan.

"Kami menyadari betul, bukan semata ingin memenangkan pertarungan, tapi kita ingin pemilu betul-betul damai. Di Jawa Barat, bukan rahasia lagi, isu SARA-nya paling kental," ungkap anggota DPRD Jawa Barat itu.

PDIP, kata Waras, selain menginginkan agar pesta demokrasi diselenggarakan dengan damai dan juga berusaha memenangkan calon presiden Ganjar Pranowo.

Dia menyatakan optimistis bisa meraup 50 persen suara di Jabar dari 36 juta pemilih atau 10-20 persen dari suara pemilih nasional.

Menurut Waras, Jabar menjadi magnet bagi para kandidat capres karena merupakan daerah dengan pemilih terbanyak di Indonesia.

Dia pun bersyukur karena penerimaan masyarakat Jabar terhadap Ganjar Pranowo sangat tinggi. Hal tersebut terbukti saat Ganjar mendapatkan sambutan hangat ketika berkunjung ke Jabar beberapa waktu lalu.

Waras bahkan merasa kaget atas sambutan tersebut. "Satu hari di Bandung, hampir tidak beristirahat, acara tidak dikondisikan, acara natural saja. Misalnya, acara seni, ketemu pemerhati budaya Sunda dan lainnya," katanya.