Bagikan:

JAKARTA - Kementerian agama terus melakukan persiapan menyambut musim haji 1444H, salah satunya memberi pembekalan kepada para juru masak untuk 21 dapur penyedia katering jemaah di daerah kerja (Daker) Madinah.

"Juru masak harus memperhatikan pengolahan menu yang mengandung santan yang memiliki potensi terjadinya kerusakan lebih cepat," ujar Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Subhan Cholid dilansir ANTARA, Jumat, 19 Mei.

Kepada juru masak, Subhan mengatakan kuota jemaah haji tahun ini kembali normal dan 30 persen di antaranya adalah peserta lanjut usia. Maka dari itu, dia meminta mereka untuk mempersiapkan diri dalam memberikan layanan.

Subhan mencontohkan saat persiapan produksi. Juru masak harus memperhitungkan waktu yang tepat dengan jumlah produksi makanan dan perhitungan kapasitas dapur dengan jumlah produksi

Setiap perusahaan/dapur akan melayani tiga kali makan peserta haji (pagi, siang, dan malam). Maka dari itu, Subhan minta agar setiap perusahaan memperhatikan SDM dapur, terutama juru masak.

"Untuk mengurangi tingkat kelelahan juru masak dan kualitas produksi, sebaiknya jadwal pembagian kerja shift terpisah, satu juru masak bertanggung jawab pada waktu produksi layanan makan," kata dia.

Juru masak juga agar memperhatikan ketepatan gramasi dan waktu distribusi dengan citra rasa Indonesia.

Subhan menekankan pentingnya kebersihan, keamanan, dan keselamatan kerja pada saat proses produksi. Menurutnya, pada 2022, terdapat dapur yang mengalami kebocoran selang gas yang mengakibatkan juru masak cedera sehingga menghambat proses produksi.

"Pengalaman tahun lalu harus jadi pelajaran agar tidak terulang," kata dia.

Sementara itu, Kepala Daker Madinah Zaenal Muttaqin melaporkan tahun ini jamaah calon haji Indonesia akan ditempatkan di wilayah Markaziah Madinah (ring 1 sekitar Masjid Nabawi) dan tersebar di 77 hotel.

Zaenal mengatakan pembekalan juru masak diperlukan untuk menyamakan persepsi terkait menu yang akan disajikan kepada peserta ibadah haji Indonesia.

Sejumlah materi pelatihan diberikan, antara lain hygienetas, sanitasi, dan security food, food proses (Thawing, Cutting Method, Cooking Method, Packing, heater dan distribusi), bahan baku (penyimpanan dan Expired Data), hingga Menu dan resep.

"Penguatan juru masak/chef juga untuk memastikan agar mereka dapat mengolah makanan sesuai dengan menu yang telah ditentukan. Serta mengutamakan kebersihan, keamanan dan ketahanan pangan," kata dia.