SOLO - Seorang juru parkir atau 'pak ogah' di Kota Solo akhirnya berangkat naik haji setelah mengumpulkan dana selama 38 tahun.
Pak ogah di Jalan Yosodipuro Solo itu bernama Sri Suharto. Pria berusia 69 tahun ini mengaku menabung sejak tahun 1985, saat awal dia menjadi juru parkir, agar keinginannya bisa naik haji terkabul.
"Itu ya hasil parkir. Waktu itu kalau siang saya parkir, kalau malam saya dulu becak," katanya di Solo, disitat Antara, Rabu 17 Mei.
Meski demikian, saat ini ia sudah tidak lagi mengayuh becak, karena persaingannya kalah dengan ojek konvensional maupun ojek daring.
Ia mengatakan pada saat masih memiliki dua pekerjaan, pria asal Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar ini bisa menabung sekitar Rp1,5 juta/bulan. Namun, saat ini sudah berkurang.
"Terutama sekarang setelah [pandemi] corona, satu hari kadang bisa menyisihkan Rp35.000, kadang Rp38.000," katanya.
BACA JUGA:
Ia mengatakan sudah mendaftar haji pada tahun 2011 dan tahun ini kemungkinan baru bisa berangkat.
Seharusnya, ia dan istri Suminem (58) berangkat bersama pada tahun lalu. Namun, karena kebijakan batasan usia di masa pandemi COVID-19, ia tidak berangkat bersama istrinya.
"Istri berangkat sendiri tahun kemarin. Pokoknya kamu nggak usah mikir aku, ini panggilannya Tuhan, itu pesan saya sama istri saya," katanya.
Saat ditanya mengenai keinginannya untuk naik haji, ia mengatakan haji merupakan panggilan Tuhan.
"Saya sudah lama ingin naik haji. Haji kan panggilan Allah," tandasnya.