Trump Beberkan Segala Kontribusi Membanggakan Selama Jadi Presiden AS
Presiden AS Donald Trump (Twitter/@WhiteHouse)

Bagikan:

JAKARTA - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyampaikan pidato perpisahan. Lewat pidato itu Trump juga menyambut pemerintahan baru. Trump, tak lewat, memaparkan segala kontribusi membanggakan yang ia lakukan selama menjadi Potus.

Trump berdoa agar pemerintahan yang baru dapat menjaga keamanan dan kemakmuran AS. Meski begitu, tak sedikit pun Trump menyebut nama Joe Biden dan Kamala Harris.

"Minggu ini kami meresmikan pemerintahan baru dan berdoa untuk keberhasilannya dalam menjaga keamanan dan kemakmuran Amerika. Kami menyampaikan harapan terbaik kami, dan kami juga ingin mereka beruntung,” Trump, dikutip CNA, Rabu, 20 Januari.

Trump, dalam pidatonya turut menyingggung keputusan Twitter yang menangguhkan akun miliknya, @RealDonaldTrump. Twitter, kata Trump telah mencederai kebebasan berpendapat yang sedari dulu dijunjung tinggi AS.

"Menutup debat yang bebas dan terbuka melanggar nilai-nilai inti kami dan tradisi yang paling bertahan lama. Amerika bukanlah bangsa berjiwa jinak pemalu yang perlu dilindungi dan dilindungi dari orang-orang yang tidak kita setujui," kata Trump.

Kinerja Trump sebagai Presiden AS

Tak lupa Trump mengangkat kembali kinerjanya selama menjadi Presiden AS. "Kami melakukan apa yang ingin kami lakukan di sini. Dan lebih banyak lagi, saya menjalani pertempuran yang sulit, pertarungan yang paling sulit, pilihan yang paling sulit. Karena itulah yang Anda pilih untuk saya lakukan."

Trump juga membahas kesepakatan perdamaian Timur Tengah yang banyak ia mediasikan. Sebuah prestasi yang bagi Trump amat membanggakan. Bahkan ia mengatakan dirinya lah presiden pertama AS yang mengambil langkah tersebut.

"Kami merevitalisasi aliansi kami dan mengumpulkan negara-negara di dunia untuk melawan China tidak seperti sebelumnya," katanya. "Saya sangat bangga menjadi presiden pertama dalam beberapa dekade yang tidak memulai perang baru."

Trump juga terbuka, menyatakan legawa menyerahkan kekuasaannya. Trump menyebut kontribusinya untuk AS tak akan selesai. Meninggalkan Gedung Putih, disebut Trump sebagai tanda gerakannya untuk AS baru saja dimulai.

"Sekarang, saat saya bersiap menyerahkan kekuasaan kepada pemerintahan baru pada siang hari Rabu, saya ingin Anda tahu bahwa gerakan yang kami mulai baru saja dimulai."

"Saya pergi dari tempat yang megah ini dengan hati yang setia dan gembira serta semangat optimis dan keyakinan tertinggi, bahwa untuk negara kita dan untuk anak-anak kita, yang terbaik masih akan datang."

Sebelumnya, selama berbulan-bulan Trump melancarkan psywar, menebar narasi kecurangan dalam Pilpres AS yang membuatnya kalah. Trump juga terus-terusan mendesak otoritas membatalkan pemilihan.

Tekanan itu bahkan ditularkan Trump kepada pendukungnya. Dalam rapat umum di dekat Gedung Putih pada 6 Januari, Trump mendorong para pengikutnya berbaris di Kongres, sementara anggota parlemen melegitimasi kemenangan Biden.

Trump diyakini bersembunyi di Gedung Putih selama minggu-minggu terakhir masa jabatannya. Trump tampak terguncang setelah kerusuhan yang dilakukan para pendukungnya di Capitol Hill. Kerusuhan itu menewaskan lima orang, termasuk seorang petugas Kepolisian Capitol.