Basarnas Evakuasi Warga Negara Filipina yang Mengalami Pendarahan Otak di Kapal
Tim SAR mengevakuasi warga negara Filipina yang mengalami pendarahan otak di kapal tempatnya bekerja di perairan Selat Benggala, Aceh (Foto: DOK ANTARA)

Bagikan:

BANDA ACEH - Tim Badan SAR Nasional (Basarnas) Banda Aceh mengevakuasi medis seorang warga negara Filipina yang mengalami pendarahan otak di kapal tempat bekerja.

Kepala Basarnas Banda Aceh Ibnu Harris Al Hussain mengatakan, warga negara Filipina yang dievakuasi tersebut bernama Jr Ramires Miquel (37).

"Warga negara Filipina tersebut dievakuasi dari kapal tempat ia bekerja setelah mengalami pendarahan otak karena hipertensi dan gejala stroke," kata Ibnu Harris di Banda Aceh, Antara, Senin, 8 Mei. 

Korban merupakan anak buah kapal kargo MV Majestic Island berbendera Panama. Kapal tersebut berlayar dari Batangas di Filipina dengan tujuan Santos di Brazil.

Korban mengalami sakit saat dalam pelayaran pada Minggu kemarin sekitar pukul 14.00 WIB. Kemudian kapten kapal menghubungi pusat komando Basarnas melalui surat elektronik dan diteruskan ke Kantor Basarnas Banda Aceh

Evakuasi menggunakan Kapal SAR KN Kresna. Kapal bergerak dari Pelabuhan Ulee Lheue Banda Aceh menuju titik pertemuan dengan MV Majestic Island di Selat Benggala, perairan antara Pulau Aceh di Kabupaten Aceh Besar dan Pulau Weh di Kota Sabang dengan jarak tujuh nautikal mil pada Senin (7/5) pukul 00.20 WIB.

"Setelah dilakukan pemeriksaan tim kesehatan guna mencegah penyakit menular serta dokumen keimigrasian, korban dipindahkan dari MV Majestic Island ke KN Kresna. Selanjutnya korban dibawa ke Pelabuhan Ulee Lheue untuk dievakuasi ke rumah sakit di Banda Aceh," kata Ibnu Harris.

Proses evakuasi melibatkan petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), Bea Cukai, imigrasi, syahbandar, agen pelayaran, serta pihak terkait lainnya.

"Setiba di Pelabuhan Ulee Lheue, korban dievakuasi ke RSUD Zainoel Abid Banda Aceh untuk penanganan lebih lanjut. Dengan selesainya evakuasi warga negara Filipina tersebut, maka operasi SAR ditutup dan semua personel dikembalikan ke instansi masing-masing," kata Ibnu Harris.