JAKARTA - Jenazah Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Timur AKBP Buddy Alfrits Towoliu sempat dilakukan proses autopsi di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.
Proses autopsi dilakukan guna mengetahui penyebab pasti kematian korban.
Keluarga korban yang mendatangi RS Polri pun menolak pernyataan bahwa korban meninggal karena bunuh diri.
Mereka meminta kepolisian mengusut tuntas terkait kematian korban.
Keluarga menilai, dugaan bunuh diri tidak mempunyai motif kuat. Pasalnya, korban dikenal baik dan tidak mempunyai masalah.
Bahkan, keluarga korban menduga korban tewas akibat dibunuh. Sebab, korban sempat menerima telepon dari seseorang satu jam sebelum ditemukan tewas.
"Dari pihak keluarga kalau dituduh bunuh diri itu kami menolak, sangat menolak. Dari kehidupan pribadi itu beliau enggak ada gangguan jiwa. Keluarga sejahtera dan bahagia, karena selain istrinya juga bukan ibu rumah tangga, tapi dia juga usaha. Anaknya sekarang di Akpol, anak yang nomor satu. Dari sisi itu kan tidak mungkin kalau masalah ekonomi," kata paman korban Cyprus A Tatali, Sabtu, 29 April.
Cyprus menyatakan, korban sekarang mendapat tugas baru sebagai Kasat Narkoba Polres Jakarta Timur. Pagi tadi dia berangkat ke kantornya.
"Nah, tahu-tahu ada orang menelpon. Menelpon itu, setelah menelepon, beliau masih di ruangan dia dan tidak sampai satu jam setelah dia menelepon itu dia berangkat. Anehnya dia berangkat naik grab, katanya padahal dia ada mobil pribadi. Artinya kan bertanya juga keluarga kalau dia naik grab, yang telepon ini berarti tidak selevel atau tidak di bawah dia. Dia butuh waktu, kecepatan kan kira-kira begitu," ujarnya.
Cyprus mempertanyakan. terkait korban naik ojek online setelah menerima telepon. Namun hampir satu jam dapat kabar jika korban telah meninggal.
"Ini dugaan-dugaan, karena kok enggak sampai 1 jam dari telepon itu langsung berita meninggal. Kenapa keluarga menolak (bunuh diri)? Karena (korban) dari rumah bagus, dengan orang dia jumpa untuk rehab bagus, tahu -tahu berita enggak sampai 1 jam dia menerima telepon seseorang tahu-tahu dia meninggal. Kami menduga juga jangan-jangan ada permainan juga," ucapnya.
Terkait peristiwa kematian perwira polisi ini, Polda Metro Jaya dan Polres Metro Jakarta Timur menyelidiki tewasnya pria yang baru menjabat Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Timur selama dua pekan.
BACA JUGA:
Sebelumnya, Kasat Narkoba Polres Jakarta Timur AKBP Buddy Alfrits Towoliu meninggal dunia.
Ia tertabrak kereta di sekitaran Stasiun Jatinegara, Jakarta Timur, Sabtu, 29 April.
"Almarhum atau korban adalah Kasat Resnarkoba Polres Metro Jakarta Timur," ujar Kapolres Jakarta Timur Kombes Leonardus Simarmata kepada wartawan, Sabtu.