JAKARTA - Setelah dilakukan proses autopsi oleh Tim DVI RS Polri Kramat Jati, jenazah Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Timur AKBP Buddy Alfrits Towoliu langsung diambil pihak keluarga untuk disemayamkan di RSPAD Jakarta Pusat pada Sabtu malam, 29 April.
Setelah disemayamkan, jenazah akan diterbangkan ke Manado, Sulawesi Utara untuk dilakukan prosesi pemakaman secara Dinas pada Minggu, 30 April.
Dari keterangan paman korban, Cyprus A. Tatali, mendiang AKBP Buddy Alfrits Towoliu merupakan orang gereja atau rohaniawan. Artinya, mendiang selalu aktif dalam kegiatan sosial.
"Itu dibuktikan bahwa besok itu ada paskah dan yang mengatur itu dia. Nah karena meninggal, ini semua batal acara besok hari Minggu tanggal 30," katanya.
"Kami menduga karena ada jabatan baru, mungkin ada yang diduga dia mau sidik, kan kasat narkoba. Kan narkoba disitu kan berhadapan disitu mafia, pelaku- pelaku mafia. Ini jadi pertanyaan besar dari kami keluarga," tambahnya.
BACA JUGA:
Kematian AKBP Buddy menyisakan pertanyaan besar bagi pihak keluarga.
"Tak logis bagi kami bagi keluarga. Kalau menduga ada perbuatan sebelumnya, dibunuh baru dibuang di tengah rel kereta, kan salah satu cara hilangkan jejak. Jadi kami mohon teman - teman media, medsos, supaya berhenti menuduh (bunuh diri). Kita berikan kepercayaan ke kepolisian untuk usut tuntas siapa yang menelepon terakhir itu, sampai dia suruh berangkat sampai dia meninggal," katanya.
Seperti diketahui, Kasat Narkoba Polres Jakarta Timur AKBP Buddy Alfrits Towoliu meninggal dunia tertabrak kereta di sekitaran Stasiun Jatinegara, Jakarta Timur, Sabtu pagi, 29 April.