Disambut AHY-Ibas di Puri Cikeas, Airlangga Hartarto Lakukan Pembicaraan Tertutup dengan SBY
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono dan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (ANTARA)

Bagikan:

JAKARTA - Dua putra Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono, Agus Harimurti Yudhoyono dan Edhie Baskoro Yudhoyono, menyambut kedatangan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto di Puri Cikeas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu malam.

Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang juga sebagai Ketua Umum Partai Demokrat dan Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas sebagai Wakil Ketua Umum Partai Demokrat juga nampak didampingi Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Teuku Riefky.

Airlangga Hartarto dan bersama rombongan Partai Golkar tiba di Puri Cikeas pada pukul 18.47 WIB.

AHY dan Ibas sebagai tuan rumah mempersilakan rombongan Partai Golkar masuk ke kediamannya melalui pintu pendopo untuk melakukan perbincangan tertutup bersama Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Kepala Badan Komunikasi Strategis/Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengungkapkan silaturahim itu ini dilakukan atas permintaan Airlangga Hartarto.

"Mengingat sebelum ini, Bapak SBY sering bepergian dan berada di Pacitan, mempersiapkan pembukaan Museum SBY-Ani. Pertemuan ini baru bisa dilaksanakan malam ini, apalagi momennya masih suasana Lebaran," kata Herzaky dikutip dari ANTARA, Sabtu, 29 April.

Menurut Herzaky, silaturahim tersebut akan membahas seputar isu-isu kebangsaan terkini. Detail isi pertemuan akan disampaikan langsung oleh AHY dan Airlangga Hartarto usai pertemuan dalam konferensi pers bersama.

Partai Demokrat berkomitmen penuh memperjuangkan perubahan dan perbaikan bersama Partai NasDem dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Koalisi Perubahan.

Herzaky menegaskan sudah menjadi keputusan di internal Partai Demokrat dan kesepakatan di Koalisi Perubahan bahwa Anies Baswedan adalah bakal calon presiden (capres) yang diusung pada Pemilu 2024.

Silaturahim dan komunikasi dengan berbagai elemen bangsa akan tetap dijalankan untuk kemaslahatan bangsa, tambahnya. Tidak hanya itu, kolaborasi dan komunikasi dengan berbagai elemen bangsa juga harus terus dilakukan meski saat ini tidak berada di koalisi yang sama.

"Permasalahan bangsa ini dan tantangannya ke depan makin kompleks. Butuh kerja keras dan kebersamaan seluruh elemen bangsa dalam menghadapinya," ujar Herzaky.