Bagikan:

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengapresiasi langkah semua pihak yang terlibat dalam pengelolaan mudik Lebaran 2023 yang diklaim tertinggi dalam sejarah. Menurutnya, dengan kerja sama yang baik puncak arus mudik tertinggi dalam sejarah dapat berjalan dengan lancar.

"Alhamdulillah pemerintah dan semua pihak yang terlibat serta peran masyarakat, kita dapat mengelola arus mudik dengan sebaik-baiknya sehingga puncak arus mudik tertinggi dalam sejarah dapat kita lalui dengan lancar," ujar Jokowi dalam dalam video yang diunggah Sekretariat Presiden, Senin 24 April.

Berdasarkan data PT Jasa Marga, secara kumulatif, mulai periode H-7 sampai dengan H-2 Lebaran 2023 tercatat sebanyak 711.000 kendaraan meninggalkan wilayah Jabodetabek menuju arah timur, atau naik 8,7 persen terhadap periode yang sama pada Lebaran 2022.

Setelah menghadapi puncak mudik Lebaran, ia juga meminta masyarakat dan pihak terkait untuk mengantisipasi puncak arus balik Lebaran 2023 dengan perkiraan mobilitas 203 ribu kendaraan dari arah timur, dari Jalan Tol Trans Jawa, dan dari arah Bandung melalui Tol Jakarta-Cikampek.

"Data kemenhub memprediksi setidaknya 203 ribu kendaraan per hari. Tentu ini merupakan jumlah yang besar dibandingkan jumlah normalnya," kata kepala negara.

Adapun jumlah kendaraan yang melintas pada hari biasa hanya tercatat sebesar 53 ribu kendaraan.

Pada kesempatan tersebut Presiden juga mengajak masyarakat untuk memundurkan jadwal kepulangan setelah mudik yakni menjadi setelah 26 April 2023 untuk mencegah penumpukan pada puncak arus balik yang diperkirakan terjadi pada 24 dan 25 April 2023.

Imbauan tersebut berlaku untuk ASN, TNI, Polri, pegawai BUMN dan swasta.

"Pemerintah mengajak masyarakat yang tidak ada keperluan mendesak untuk menghindari puncak arus balik tersebut dengan cara menunda atau mengundurkan jadwal kembali mudik setelah tanggal 26 April 2023,” ujarnya.

Jokowi juga meminta masyarakat untuk mematuhi seluruh aturan dan arahan dari petugas di lapangan selama masa arus balik Lebaran 2023.