Bagikan:

PADANG - Wali Kota Padang, Sumatera Barat Hendri Septa mengaku bingung kota berpenduduk 900 ribu jiwa tersebut diberi predikat sebagai kota intoleran.

“Saya tidak paham kenapa survei ini menyebutkan demikian, apa indikatornya,” kata dia dilansir ANTARA, Minggu, 23 April.

Dia mengatakan di Kota Padang banyak rumah ibadah pemeluk agama selain islam seperti gereja, vihara dan klenteng.

“Kita juga menggelar festival Cap Go Meh pada Februari 2023 di kawasan pondok,” kata dia.

Selain itu saat Pesantren Ramadan pada bulan puasa bagi murid yang nonmuslim diarahkan untuk belajar agama sesuai kepercayaan masing-masing.

Pemkot Padang juga memberikan air gratis bagi rumah ibadah berupa air dari Perum Air Minum Padang.

“Kita berikan air gratis kepada seluruh masjid dan mushala serta rumah ibadah yang memerlukan air,” kata dia.