Bagikan:

JAKARTA - 81 tahun silam, bencana maritim terburuk di Australia terjadi. Ketika kapal angkut Jepang Perang Dunia II, Montevideo Maru yang membawa hampir 1.000 warga Australia, hancur usai ditorpedo di lepas pantai Filipina,

Dan kini, Montevideo Maru ditemukan oleh para penjelajah, Sabtu 22 April dilansir Channel News Asia.

Kapal itu tenggelam pada 1 Juli 1942, oleh kapal selam AS yang awaknya tidak sadar ternyata Montevideo Maru sedang membawa tawanan perang. Kapal ini ditemukan di kedalaman lebih dari 4 km, kata kelompok arkeologi maritim Silentworld Foundation.

Tenggelamnya Montevideo Maru adalah bencana maritim terburuk di Australia, menewaskan sekitar 979 warga Australia termasuk sedikitnya 850 tentara.

Warga sipil dari 13 negara lain juga ikut serta, kata yayasan itu, sehingga jumlah total tahanan yang tewas menjadi sekitar 1.060 orang.

Mereka telah ditangkap beberapa bulan sebelumnya oleh pasukan Jepang pada jatuhnya kota pesisir Rabaul di Papua Nugini.

"Akhirnya, tempat peristirahatan jiwa-jiwa yang hilang dari Montevideo Maru telah ditemukan," kata Perdana Menteri Anthony Albanese di media sosial.

"Kami berharap berita hari ini membawa kenyamanan bagi orang-orang terkasih yang telah lama berjaga-jaga."

Montevideo Maru terbelah menjadi dua bagian, dengan haluan dan buritan terpisah sekitar 500 meter di dasar laut, katanya.

"Kami pikir dia terkena dua torpedo. Yang pertama menyebabkan dia tenggelam, yang kedua benar-benar meledakkan sebagian akomodasi."

Puing-puing itu akan tetap tidak terganggu di dasar laut, di mana letaknya lebih dalam daripada Titanic, untuk menghormati keluarga mereka yang tewas, kata yayasan itu. Tidak ada artefak atau sisa-sisa manusia yang harus dihapus.