TNI AL Bantah KRI Nanggala-402 Ditembak Kapal Asing, Anggap Spekulasi Berlebihan
DOKUMENTASI ANTARA/KRI NANGGALA-402

Bagikan:

JAKARTA - Asrena Wakil Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Muda Muhammad Ali membantah rumor KRI Nanggala-402 tenggelam karena ditembak kapal asing. TNI menyebut spekulasi yang beredar di tengah masyarakat ini berlebihan.

Spekulasi yang muncul yakni kapal selam buatan Jerman yang mengangkut 53 awak tersebut ditembak oleh kapal asing. Hal ini marak dibicarakan di media sosial oleh warganet.

"(Spekulasi KRI Nanggala-402 ditembak, red) kapal asing lewat ini saya rasa berlebihan ya," kata Ali dalam konferensi pers pada Selasa, 27 April.

Ali menjelaskan pelatihan di perairan utara Bali tidak hanya melibatkan KRI Nanggala-402 tapi juga melibatkan kapal lain. Sehingga, jika benar ada insiden antara kapal satu dengan kapal asing akan diketahui.

Apalagi, kapal yang ikut dalam pelatihan ini dilengkapi sonar yang akan mendeteksi jika ada ledakan atau penembakan torpedo. 

"Jadi kalau ada ledakan, pasti terdengar sonar. Bahkan, oleh telinga, mata pun bisa terlihat bahwa air itu akan naik ke atas sedikit," tegasnya.

"Sehingga, tidak ada ledakan pada saat kejadian. Itu dari pengamatan kapal-kapal yang ikut latihan bersama KRI Nanggala kemarin," imbuh Ali.

Diberitakan sebelumnya, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto pada hari kelima pencarian atau pada Minggu, 25 April, mengumumkan 53 prajurit yang berada dalam kapal selam KRI Nanggala-402 dinyatakan gugur dalam tugasnya.

Pengumuman itu diberikan setelah tim pencari menemukan sejumlah bukti otentik yang menunjukkan KRI Nanggala-402 karam pada kedalaman 838 meter dan badan kapal terbelah jadi tiga bagian.

Ada pun kapal ini sebenarnya dijadwalkan latihan penembakan rudal di Laut Bali yang direncanakan pada hari Kamis, 22 April. Latihan ini akan disaksikan Tjahjanto dan Kepala Staf TNI AL Laksamana Yudho Margono.

Secara teknis, KRI Nanggala-402 berasal dari Type 209/1300 yang dibuat galangan kapal Howaldtswerke di Kiel, Jerman Barat pada tahun 1979, dan memasuki dinas aktif pada tahun 1981.

Sistem propulsi KRI Nanggala-402 berintikan motor diesel-elektrik Siemens low-speed yang tenaga kerjanya langsung disalurkan ke baling-baling di buritan.

Kekuatan daya dorongnya adalah 5.000 shp (shaft horse power), sedangkan baterai-baterai listriknya dengan bobot sekitar 25 persen bobot bruto kapal menyimpan daya listrik. Empat mesin diesel MTU diesel supercharged yang bertanggung jawab dalam penyediaan daya listrik kapal.