Bagikan:

JAKARTA - Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri resmi mengumumkan nama Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo sebagai calon presiden dalam pesta demokrasi 2024 mendatang.

Bukan sebuah kejutan sebenarnya. Apalagi nama Ganjar selalu bertengger di tiga besar seluruh survei nasional soal elektabilitas Pilpres 2024.

Namun Ganjar juga yang sudah bikin geger publik ini. Bersama Gubernur Bali I Wayan Koster, Ganjar memilih sikap yang 'berseberangan' dengan pemerintah.

Ganjar tegas menolak kedatangan Timnas Israel ke negeri ini. Padahal Israel adalah salah satu peserta Piala Dunia U-20. Sikap itu diambil Ganjar sebagai bentuk komitmen dalam upaya kemerdekaan Palestina.

Dan Ganjar pun bilang kalau sikap dia juga sesuai dengan amanat Presiden Pertama Republik Indonesia, Soekarno. Ganjar mengatakan, sebagai kader PDI Perjuangan, dirinya memegang teguh amanat Bung Karno untuk terus mendukung kemerdekaan Palestina.

"Kita sudah tahu bagaimana komitmen Bung Karno terhadap Palestina, baik yang disuarakan dalam Konferensi Asia Afrika, Gerakan Non Blok, dan maupun dalam Conference of the New Emerging Forces. Jadi ya kita ikut amanat beliau," kata Ganjar beberapa waktu lalu.

Padahal Presiden Joko Widodo sampai mengeluarkan pernyataan tegas kalau keikutsertaan timnas Israel tak ada kaitannya dengan posisi politik Indonesia terhadap Palestina. Bahkan dia juga mengirim Ketum PSSI Erick Thohir ke Dubai untuk bertemu dengan Presiden FIFA.

"FIFA memiliki aturan yang harus ditaati anggotanya. Jadi jangan mencampur adukkan urusan olahraga dan politik," ujar Jokowi kala itu.

Buntutnya Piala Dunia U-20 batal digelar di negeri ini pada 29 Maret. Dan Argentina dipilih FIFA sebagai pengganti Indonesia.

Ganjar mengaku tidak pernah menyesal menyampaikan statement penolakan terhadap timnas Israel untuk bermain di Indonesia. "Tidak. Saya tidak pernah menyesal, karena ini merupakan sikap dan keputusan yang harus kita ambil," ucapnya saat wawancara eksklusif Mata Najwa beberapa waktu lalu.

"Saya bawa itu (catatan), kan, kita punya komitmen untuk ikut dalam perdamaian dunia, mendukung Palestina itu yang pertama dan menjadi kontrak sosial kita, penjajahan di atas dunia harus dihapuskan tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan keadilan," ujarnya.

PDIP pun langsung pasang badan ke Ganjar. Sadar salah satu petugas partainya sedang jadi sasaran tembak, PDIP pasang tameng.

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto membantah kalau sikap Ganjar menolak kehadiran Timnas Israel terkait politik elektoral. Apalagi soal tudingan loyalitas ke partai yang sedang dilakoni Ganjar.

"Ini merupakan sikap sesuai konstitusi, sejarah, kemanusiaaan, dan pergaulan antarbangsa. PDIP sedang memperlihatkan konsistensi bersikap dan ada benang merah sejarahnya. Partai bersikap terus menerus hadir di tengah masyarakat, konsisten bersikap dan selalu dalam bingkai konstitusi. Perlu ditegaskan sikap PDIP dalam menolak Israel tidak ada kaitan bahkan hitung-hitungan dengan elektoral," tegas Hasto.

Hampir sebulan berlalu setelah kisruh Piala Dunia U-20, Ganjar berubah nasib. Dari yang cuma gubernur, Ganjar naik kelas.

Ketua Umum Megawati Soekarnoputri tegas menaikan status Ganjar Pranowo sebagai calon presiden yang bakal dijagokan di Pilpres mendatang.

"Pada jam 13.45 WIB, menetapkan Ganjar Pranowo sebagai kader dan petugas partai untuk ditingkatkan penugasannya sebagai calon presiden dari PDIP," kata Megawati di Istana Batu Tulis, Bogor, Jawa Barat, Jumat, 21 April.

Apakah benar Ganjar dianggap sudah lulus uji kesetian terhadap partai hingga berbuah tiket Pilpres?