JAKARTA - Rumah Tahanan (Rutan) Klas IIB Kabanjahe, Sumatera Utara, mendadak ricuh. Para narapidana mengamuk hingga membakar gedung kantor. Alasannya, lantaran tak terima soal penindakan narkoba di sel tahanan.
Kepala Bagian Humas Direktorat Jendral Pemasyarakatan, Rika Aprianti mengatakan, kericuhan itu terjadi pada Rabu, 12 Februari, sekitar pukul 12.00 WIB. Beberapa oknum narapidana disebut sebagai provokator dari kericuhaan tersebut.
"Pemantik kejadian karena ada oknum Warga Binaan Pemasyarakatan yang tidak terima atas upaya pemberantasan narkoba di dalam rutan," ucap Rika saat dikonfirmasi, Rabu, 12 Februari.
Awal mula kericuhan, pada saat petugas menemukan 30 gram sabu-sabu milik kamar empat narapida. Penemuan barang terlarang itu saat dilakukan penggeledahan di seluruh sel tahanan, Rabu, 8 Januari.
Kemudian, dengan temuan sabu-sabu tersebut, maka, keempat narapidana itu pun diserahkah kepada pihak kepolisian untuk diproses secara hukum. Usai semua rangkaian pemeriksaab polisi rampung, keempat narapidana itu dikembalikan lagi ke Rutan Kabanjahe.
Kerusuhan terjadi di Rumah Tahanan Negara(Rutan)Suasana Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas II B Kabanjahe, Jalan Bhayangkara, Kabanjahe, pada Rabu siang(12/2/2020) sekitar pukul 12.00 WIB,terlihat asap membumbung ke udara dari dalam rutan dan banyaknya batu yang melayang. pic.twitter.com/k32TZYyVYR
— stevanie Huang (centang pink) (@Stevaniehuangg) February 12, 2020
Saat itulah, mereka memprovokasi narapidana lainnya untuk menolak adanya penggeledahan sel tahanan. Hingga akhinya, sebagian narapidan yang terpengaruh mulai melakukan kekacauan dengan cara berteriak dari dalam sel tahanan.
"Petugas Rutan mencoba menenangkan para narapidana. Namun, mereka justru melawan dan melakukan pengerusakan," kata Rika.
Kericuhan itu semakin melebar, kemudian para narapidana yang mengamuk itu pun membakar ruangan pelayanan tahanan dan staf pengamanan.
Dengan adanya aksi pembakaran, TNI-Polri pun turun tangan untuk ikut membantu proses evakuasi seluruh narapidana. Berdasarkan data, 410 warga binaan yang terdiri dari 380 orang pria, dan 30 wanita sudah dievakuasi dari lokasi kebakaran.
Kabid Humas Polda Sumatera Utara Kombes Tatan Dirsan Atmaja memastikan, dalam proses evakuasi tak ada satu pun narapidan yang melarikan diri. Selain itu, api yang sebelumnya membakar beberpaa ruangan sudah dipadamkan oleh para petugas pemadam kebakaran.
"Warga binaan telah dievakuasi dan tidak ada yang kabur. Situasi sudah terkendali," tegasnya.