Bagikan:

JAKARTA - Melalui video call yang disambungkan ke sekdanya yang sedang berdinas ke Jakarta, Bupati Kepulauan Sula, Maluku Utara, Fifian Adeningsih Mus angkat bicara terkait viralnya video yang menyebutkan dirinya berutang ke seorang pedagang pasar.

Diketahui, beberapa hari lalu viral di media sosial sebuah video yang dalam narasinya disebutkan Bupati Kepulauan Sula ditagih utang oleh pedagang pasar tradisonal.

Hal itu terjadi saat Bupati Kepulauan Sula sedang mengecek harga jelang Lebaran di Pasar Makdahi, Kepulauan Sula.

Fifian menegaskan dirinya tak pernah berutang dengan sang pedagang. Adapun satu dari dua wanita yang dimarahi sang pedagang juga bukan dirinya, melainkan dua orang stafnya yang ikut dalam kunjungan ke pasar tradisonal tersebut.

Dia pun kaget saat sedang berkunjung ke pasar itu justru melihat adanya keributan antara pedagang dan stafnya.

"Intinya pada saat saya berkunjung ke pasar, saya mendengar keributan di sekitar situ. Saya kira cuma hal yang tidak sampai seheboh ini. Setelah saya menyelesaikan kunjungan saya di pasar, saya kembali ke kediaman saya, ya baru ada cerita begitu (viral)," kata Fifian kepada wartawan, Selasa, 18 April.

Setelah ditelusuri usai video itu viral, ternyata yang berutang ke pedagang tersebut adalah dua PNS di Kabupaten Kepulauan Sula. Keduanya yakni SBS dan RB yang berutang kepada pedagang bernama Yanaleko senilai Rp85 juta.

Namun, Fifian mengaku tak tahu untuk apa kedua anak buahnya itu meminjam uang sebesar itu ke pedagang, termasuk apakah mereka menjual nama Sang Bupati saat berutang.

Fifian menegaskan saat ini persoalan tersebut telah diselesaikan setelah dia memanggil kedua PNS tersebut.

Yanaleko juga sudah menyampaikan permohonan maaf atas tindakannya yang kemudian viral dan menyeret nama sang bupati.

"Dia sudah mengklarifikasi, jadi disini cuman miss komunikasi saja, intinya begitu.

Dan mereka (PNS Kabupaten Sula) juga sudah mengembalikan apa yang menjadi haknya pedagang tersebut beberapa waktu yang lalu," ujar Fifian.

Saat ini, Fifian pun tengah berkoordinasi dengan tim hukumnya apakah akan melaporkan pihak-pihak yang membuat isu bahwa dirinya berutang ke pedagang.

Pasalnya, ia mengaku viralnya berita tersebut sangat merugikannya dan menyerangnya secara politik. Namun khusus kepada para netizen, ia tak mempersoalkan meski namanya diolok-olok beberapa hari terakhir.

"Tetapi saya tidak menyimpan amarah dan kekesalan pada netizen yang di luar Kepulauan Sula karena netizen Indonesia kan seperti itu, tapi ngga apa-apa sih, yang mendukung dan memilih saya kan bukan mereka, yang memilih dan mendukung saya kan simpatisan dan seluruh masyarakat Kepulauan Sula.

Jadi enggak apa-apa,biarkan saja, yang penting kebenaran tetap benar itu aja," tuturnya.