KOTA BOGOR - Wali Kota Bogor, Jawa Barat, Bima Arya Sugiarto berkomitmen merevitalisasi ruang-ruang depan gedung Rumah Sakit (RS) Salak yang dibangun tahun 1894 dan hangus akibat kebakaran.
Bima Arya saat meninjau bangunan ruang instalasi farmasi dan medical checkup bersama-sama Danrem 061 Surya Kencana Rudi Saladin, Sabtu mengatakan akan mengalokasikan anggaran untuk membangun kembali ruang-ruang bangunan tua RS Salak peninggalan masa sebelum Indonesia merdeka itu yang hangus terbakar.
Pemerintah Kota Bogor juga tidak akan membiarkan pelayanan di RS Salak terganggu, sehingga suplai obat-obatan akan dioptimalkan oleh Dinas Kesehatan setempat.
"Ada dua hal yang saya kira menjadi atensi bersama. Yang pertama adalah fungsi pelayanan tidak boleh terganggu, pemerintah kota (Bogor) mem-backup penuh suplai obat-obatan, kemudian jika ada pasien yang perlu dipindahkan, kami siap. Jadi Dinkes berkoordinasi intens dengan Rumah Sakit Salak," kata Bima.
Selanjutnya, kata Bima, yang kedua adalah penyelamatan cagar budaya, bahwa Pemerintah Kota Bogor sepakat untuk melakukan kajian forensik bangunan terlebih dahulu oleh Puslabfor Bareskrim Mabes Polri.
"Nanti hasilnya akan kita pelajari bersama-sama, di situ akan terlihat mana bangunan yang bisa diselamatkan, mana yang tidak bisa diselamatkan lagi da nanti konsep revitalisasinya seperti apa," katanya.
Bima berpendapat bangunan deretan ruang yang difungsikan sebagai instalasi farmasi, medical check up, fisioterapi hingga perbatasan koperasi itu cagar budaya karena desainnya masih khas dan tertulis 1894.
"Ini karena aset ya, betul-betul cagar budaya (selesai dibangun) 1894, jadi sebisa mungkin kita selamatkan, nanti desainnya seperti apa, kita akan duduk bersama-sama, membicarakan juga fungsinya seperti apa gitu ya. Sekali lagi, ikhtiar untuk menyelamatkan semaksimal mungkin," terang Bima.
Menurut Bima, Pemerintah Kota Bogor akan menunggu hasil investigasi forensik bangunan oleh Puslabfor Bareskrim Mabes Polri sehingga akan terlihat mana yang bisa diselamatkan dan mana yang tidak bisa diselamatkan. Hasil pemeriksaan itu juga akan memperjelas mana bangunan yang cagar budaya dan mana yang bangunan pelengkap saja.
BACA JUGA:
Jika hasilnya keluar dari Puslabfor, lanjutnya, koordinasi pembangunan kembali ruang-ruang cagar budaya di RS Salak segera dikoordinasikan dengan instansi terkait menggunakan anggaran prioritas dari anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Kota Bogor.
"Betul (anggaran prioritas), saya akan koordinasi dengan semua, dengan pak Danrem, pak Dandim ya untuk percepatan ini, untuk jadi prioritas kita. Pemkot akan siap mengalokasikan, kira-kira begitu," pungkas Bima Arya.