PALU - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Tengah menyebutkan sekitar 127 Kepala Keluarga (KK) terpaksa mengungsi ke tempat aman akibat banjir yang melanda tiga kelurahan di Kabupaten Morowali Utara.
"Dari laporan tim di lapangan tiga wilayah terdampak, yakni Kelurahan Kolonodale, Bahontula dan Bahoue di Kecamatan Petasia," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Sulawesi Tengah (Sulteng) Andi Sambiring dikutip ANTARA, Selasa, 4 April.
Banjir terjadi sekitar pukul 17:07 WITA dipicu hujan lebat yang mengguyur daerah tersebut. Ketinggian air dilaporkan sekitar 30 hingga 100 sentimeter (cm) di tiga kelurahan tersebut.
Dari bencana hidrometeorologi tersebut, sejumlah fasilitas umum ikut terdampak di antaranya sekolah, pasar, jalan dan jembatan.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD setempat juga membantu mengevakuasi warga terdampak.
"Kini kondisi pengungsi dalam keadaan baik, untuk sementara mereka mengungsi di rumah keluarga maupun kerabat," ujarnya.
Dilaporkan, kondisi air berangsur surut dan tim gabungan terdiri dari personel BPBD, Tagana, TNI/Polri, potensi SAR serta masyarakat setempat mulai membersihkan rumah-rumah warga dari sisa material lumpur yang terbawa banjir.
Warga terdampak juga membutuhkan logistik, terutama makanan siap saji dan kebutuhan mendesak lainnya. Hal itu mengingat bulan puasa warga butuh bahan makanan untuk makan sahur.
"Di musim hujan saat ini perlu kewaspadaan, terutama wilayah-wilayah yang memiliki riwayat banjir maupun tanah longsor," katanya.
Menurut BMKG Stasiun Meteorologi Kelas II Mutiara Sis-Aljufri Palu dalam rilis prakiraan cuaca yang berlaku hingga 5 April 2023, Kabupaten Morowali Utara merupakan salah satu daerah di Sulteng berstatus waspada dampak hujan lebat.