Bagikan:

JAKARTA - Kepala Biro Operasi Polda Nusa Tenggara Barat Kombes Abu Bakar Tertusi menyerahkan sepenuhnya penanganan kasus anaknya yang terlibat kecelakaan di Pasar Minggu kepada Polres Metro Jakarta Selatan.

"Saya takut salah, semua sudah ditangani Satlantas Polres Jaksel," kata Kombes Tartusi dikutip ANTARA, Selasa, 4 April.

"Biarkan hukum yang bicara saja. Saya hanya bisa berdoa ananda kami diberikan yang terbaik dari Allah," sambung dia.

Terkait kasus ini, rekaman CCTV menjadi bukti atau petunjuk baru dalam penanganan kasus kecelakaan maut yang menewaskan Syamil serta melibatkan Maulama Malik Ibrahim, anak pejabat Polda NTB dan Ira Riswana. Rekaman itu pun sedang didalami.

"Penyidik sudah memegang rekaman tersebut pada konteks peristiwa waktu kejadian," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko kepada wartawan, Selasa, 4 April.

Pihak keluarga Syamil sebelumnya berkali-kali menyatakan ada CCTV di beberapa titik yang merekan insiden kecelakaan maut tersebut.

Tapi karena proses terbentur proses administrasi yang membutuhkan waktu, sehingga rekaman CCTV itu baru didapat

"Ada pengelolanya CCTV tersebut. Maka diperlukan waktu bagi penyelidik untuk meminta atau surat menyurat terkait formil unutkk meminta rekaman CCTV tersebut," ungkapnya.

Saat ini, rekaman CCTV itu sedang didalami oleh tim digital forensik. Nantinya, alat bukti itu akan digunakan untuk penetapan tersangka. Sebab, kasus ini sudah naik ke tahap penyidikan.

"Adanya bukti CCTV ini, tentu akan dilakukan secara digital forensik sebagai alat bukti," sebut Trunoyudo.

Dalam proses penyidikan, 10 saksi yang sudah dimintai keterangan akan diperiksa kembali.