Bagikan:

JAKARTA - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan menyinggung elektabilitas Prabowo Subianto yang moncer karena sering mengikuti agenda kerja dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Hal ini disampaikan Zulhas --sapaan Zulkifli Hasan-- saat memberikan sambutan di acara Silaturahmi Ramadan yang digelar bersama partai politik koalisi pemerintahan. Silaturahmi digelar di Kantor DPP PAN, Jakarta, Minggu, 2 April. 

Awalnya Zulhas panjang lebar bercerita soal kiprahnya dalam dunia perdagangan. Dia mengaku berkenalan baik dengan pengusaha-pengusaha Tianghoa saat merintis bisnis dulu. 

"Dulu sebelum menjadi politisi, saya pengusaha pak, satu-satunya dari komunitas Tionghoa saya. Jadi teman-teman saya komunitas Tionghoa itu. Satu-satunya yang saya, lainnya mereka," kata Zulhas. 

Dari perkenalan dan relasi ini, Zulhas menerima banyak pelajaran penting. Salah satunya soal filosofi perdagangan, suata hukum tak tertulis.

"Kalau Kita berbisnis harus ikut yang lagi wangi. Yang lagi harum. Jadi Kita lihat kolega Kita, yang lagi harum. Harum itu artinya pegang apa aja jadi. Memasarkan apa saja laku. Bikin apa saja, disukain orang. Jadi kalau kita ikut, kita ikut wangi.  Tapi kalau ikut yang bohwat, Bahasa Tionghoa, itu lagi tidak bagus," tambah Zulhas. 

Dengan filosofi ini, sama halnya saat Prabowo mengikuti Jokowi saat kunjungan kerja. Kata Zulhas, Prabowo menerima dampak positif dengan kenaikan elektabilitas. Begitu juga dengan partai-partai yang ada di pemerintahan. 

"Kalau Pak Prabowo sama Pak Jokowi panen padi, survei naik Pak. Iya betul Pak. Jadi kalau ikut yang auranya lagi naik, kita kebawa Pak," kata Zulhas. 

Zulhas juga mengucapkan terima kasih bagi segenap pimpinan parpol yang hadir, baik Airlangga Hartarto Ketua Umum Golkar, Prabowo Subianto serta Plt Ketua Umum PPP Muhammad Mardiono. 

"Pak Airlangga Hartarto yang saya Hormati, suatu kehormatan. Beliau ini Menko Perekonomian atasan saya. Juga membawa Koalisi Indonesia Bersatu, kalau semakin solid, kompak, satu hati, satu pemikiran, dan Inshaallah nanti satu pilihan, di bawah komando Bapak Presiden. Pak Prabowo, terima kasih pak. Saya deg-degan, jangan sampai Pak Prabowo tidak hadir," demikian Zulhas.