YOGYAKARTA – Rekam Jejak Mahfud MD sebelum menjadi Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan RI menuai sorotan dari masyarakat luas. Hal itu terjadi lantaran sikap Mahfud MD yang berani saat rapat membahas transaksi mencurigakan sebesar Rp349 triliun bersama Komisi III DPR pada Rabu, 29 Maret.
Profil dan Rekam Jejak Mahfud MD
Mohammad Mahfud Mahmodin atau akrab disapa Mahfud MD adalah pria lahir pada 13 Mei 1957 di Sampang, Madura. Di era Pemerintahan Jokowi, Mahfud MD ditunjuk menjadi Menko Polhukam. Mahfud dikenal sebagai salah satu menteri yang berwawasan luas terutama di bidang hukum Tata Negara dan mendapat gelar profesor dari pendidikan yang ia tempuh.
Mahfud MD ternyata beberapa kali menjadi menteri. Kariernya tersebut dimulai saat era Pemerintahan Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Kala itu ia dipercaya menduduki jabatan sebagai Menteri Pertahanan dari periode 26 Agustus 2000 hingga 14 Agustus 2001.
Kala itu sosok Mahfud MD juga menarik perhatian. Ia cukup mencolok karena ia menjadi orang sipil yang duduk sebagai Menteri Pertahanan. Meski demikian ia berhasil menorehkan prestasi yang cukup positif salah satunya adalah diundangkannya Undang Undang (UU) No 3/2002 tentang Pertahanan Negara.
Di pemerintahan yang sama Mahfud juga sempat didapuk sebagai Menteri Kehakiman dan HAM menggantikan Yusril Ihza Mahendra yang dipecat 8 Februari 2001 silam. Pelantikannya sendiri dilakukan pada 20 Juli 2001. Namun ia belum sempat menunaikan tugasnya sebagai Menteri Kehakiman dan HAM secara sempurna karena di bulan yang sama pula Gus Dur dilengserkan dari jabatan sebagai Presiden RI.
Di era Presiden Jokowi, Mahfud MD kembali duduk sebagai menteri. Ia dutunjuk menjadi Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) dalam Kabinet Indonesia Maju periode 2019 hingga 2024.
Selama menjadi Menko Polhukam, Mahfud MD memang cukup aktif. Ia yang merupakan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) periode 2008-2013 itu membantu membongkar beberapa kasus besar di Indonesia. Misalnya kasus korupsi Asabri.
Di awal 2020 Mahfud menyebutkan bahwa ada penyimpangan terhadap keuangan negara kurang lebih Rp16 triliun. Setelah ia mendapat informasi cukup, Mahfud berkoordinasi dengan Kejaksaan Agung (Kejagung) untuk mengungkap kasus tersebut. Dan benar saja, dari hasil penyelidikan, Kejagung memprediksi kerugian negara akibat penyimpangan sebesar Rp23 triliun.
Tak cukup sekali Mahfud membongkar kasus korupsi besar di Indonesia. Ia juga mengungkap kasus korupsi Satelit tahun 2015 di Kementerian Pertahanan. Akibatnya negara harus menanggung kerugian hingga ratusan miliar rupiah.
Kasus lain yang sangat menarik perhatian nasional adalah kasus yang berkaitan dengan Ferdy Sambo. Kala itu Mahfud MD cukup aktif mengawal proses persidangan Ferdy Sambo hingga vonis pengadilan berhasil final.
BACA JUGA:
Keberanian Mahfud MD dalam membongkar kasus korupsi yang melibatkan Gubernur Papua Lukas Enembe juga patut diacungi jempol. Pasalnya kala itu masa berkumpul untuk menggagalkan penangkapan Lukas. Namun penangkapan tersebut akhirnya berhasil dilakukan tanpa memakan korban jiwa.
Saat ini Mahfud MD tengah menjadi sorotan karena mengungkap adanya transaksi mencurigakan hingga ratusan triliun di di Kementerian Keuangan. Transaksi tersebut terjadi pada periode 2009 hingga 2023. Dalam paparannya, Menko Polhukam menjelaskan bahwa ada kurang lebih 160 laporan transaksi mencurigakan dengan melibatkan lebih dari 460 orang dengan nilai keseluruhan mencapai Rp300 triliun. Atas pernyataan tersebut Mahfud MD mendapat sorotan tidak hanya dari masyarakat namun dari DPR RI.
Itulah rekam jejak Mahfud MD. Kunjungi VOI.ID untuk mendapatkan informasi menarik lainnya.