JAKARTA - Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Isnawa Adji menyebut bahwa korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang yang meninggal dunia bertambah satu orang. Korban sempat dirawat di rumah sakit.
"Korban meninggal bertambah 1 orang, sehingga total korban meninggal sebanyak 33 orang," kata Isnawa dalam keterangannya, Jumat, 24 Maret.
Lalu, masih ada 11 orang yang mendapat penanganan tim medis di rumah sakit. Isnawa mengklaim Pemprov DKI terus memastikan kondisi para korban dalam penanganan yang optimal.
Sementara itu, sejak Kamis, 16 Maret, Isnawa menyebut sudah tidak ada warga terdampak kebakaran yang masih mengungsi. Mereka sudah mendapat fasilitas tempat tinggal sementara dari Pertamina.
Selama penanganan bencana tersebut, kami bersinergi dengan berbagai pihak untuk menyalurkan berbagai bantuan yang terdiri dari makanan, pakaian, obat-obatan dan berbagai kebutuhan dasar lainnya. Hal ini adalah upaya kami untuk memastikan pelayanan terbaik dan optimal untuk para korban,” ungkap Isnawa.
Dalam pelayanan kependudukan di lokasi pengungsian, Pemprov DKI telah melakukan 442 layanan, di antaranya layanan cetak kartu tanda penduduk (KTP), cetak kartu keluarga (KK), pendaftaran identitas kependudukan digital (IKD), permohonan akta kelahiran dan kematian, serta konsultasi.
"Selain itu, berbagai bantuan untuk korban dan pengungsi telah diberikan, bersinergi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Dinas Sosial (Dinsos), serta layanan kesehatan dari Dinas Kesehatan (Dinkes)," jelasnya.
Sebagai informasi, kebakaran di Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Pertamina Plumpang melanda pada Jumat, 3 Maret pukul 20.11 WIB. Kebakaran pipa bensin Pertamina ini merembet ke rumah tinggal di Kelurahan Rawabadak Selatan, Kecamatan Koja, Jakarta Utara.
BACA JUGA:
Mulanya, warga mencium bau gas menyengat sekitar 30 menit sebelum kebakaran terjadi. Tak ada peringatan apapun dari Pertamina terkait kondisi tersebut. Setelahnya, ledakan pertama terjadi. Kebakaran menjalar ke permukiman. Warga panik dan berupaya menyelamatkan diri. Api baru selesai dipadamkan pada Sabtu, 4 Maret pukul 02.19 WIB.