DENPASAR - Timnas Israel yang bakal berlaga di Piala Dunia U-20 di Indonesia masih jadi pembahasan. Setelah Plt Menpora Muhadjir Effendy menegaskan soal UU, kini muncul surat Gubernur Bali Wayan Koster.
Dalam surat edaran yang beredar, Koster meminta Menpora melarang timnas Israel berlaga di Bali di perhelatan Piala Dunia U-20.
Berikut isi surat edaran beratasnamakan Koster:
Bersama ini dengan hormat disampaikan, sebagaimana tertuang dalam Keputusan Presiden RI Nomor 19 Tahun 2020 tentang Panitia Nasional Penyelenggaraan FIFA U-20 World Cup Tahun 2021, dilanjutkan dengan Keputusan Presiden RI Nomor 22 Tahun 2022 tentang Panitia Nasional Penyelenggaraan Federation Internationale De Football Association Under 20 World Cup Tahun 2023, yang menetapkan 6 Provinsi sebagai tempat pelaksanaan FIFA U-20, yaitu: 1) DKI Jakarta; 2) Sumatera Selatan; 3) Jawa Barat; 4) Jawa tengah; 5) Jawa Timur, dan 6) Bali.
Penyelenggaraan Piala Dunia Sepakbola FIFA U-20 Tahun 2023, direncanakan berlangsung pada tanggal 20 Mei-11 Juni 2023, yang diikuti oleh 24 Negara. Menurut informasi yang Kami terima, bahwa Tim dari Negara Israel menjadi peserta yang akan mengikuti Piala Dunia FIFA U-20.
Berkenaan dengan keikutsertaan Tim dari Negara Israel, Kami menyampaikan sudut pandang bahwa kebijakan politik Israel terhadap Palestina yang tidak sesuai dengan kebijakan politik Pemerintahan Republik Indonesia, yang sampai saat ini masih menjadi masalah serius politik regional, serta tidak adanya hubungan diplomatik antara Pemerintah Republik Indonesia dengan Pemerintah Israel.
Sehubungan dengan hal tersebut, Kami mohon agar Bapak Menteri mengambil kebijakan untuk melarang Tim dari Negara Israel ikut bertanding di Provinsi Bali. Kami, Pemerintah Provinsi Bali menyatakan menolak keikutsertaan Tim dari Negara Israel untuk bertanding di Provinsi Bali. Hal ini dilakukan untuk menghormati hubungan diplomatik antara Pemerintah Republik Indonesia dengan Pemerintah Negara lain di Dunia, khususnya yang berkaitan dengan Israel.
Soal surat edaran yang beredar luas ini, pihak Pemprov Bali belum bisa dimintai konfirmasi. VOI sudah berupaya menghubungi pihak terkait, namun belum berbalas.
Keikutsertaan timnas Israel di Piala Dunia U-20 2023 di Indonesia menang menjadi sorotan, bahkan menimbulkan kecaman. Hal ini juga menjadi perhatian dari pelaksana tugas (Plt) Menpora, Muhadjir Effendy.
Meski menyadari situasi pelik yang terjadi, tapi Muhadjir Effendy mengatakan tak bisa mengambil sikap gegabah. Ia menyerahkan situasi ini sesuai dengan undang-undang yang berlaku.
Pernyataan itu disampaikan Muhadjir Effendy setelah sesi serah terima jabatan (Sertijab) Plt Menpora dari Zainuddin Amali di Wisma Kemenpora, Senayan pada Kamis, 16 Maret siang. Dalam kesempatan yang sama, ia juga mengatakan bakal lebih dulu melakukan koordinasi dengan jajaran terkait
"Intinya, kami tetap berpegang pada komitmen. Ini bukan soal kebijakan, tapi undang-undang," kata Muhadjir Effendy.
"Di dalam (pembukaan) undang-undang dasar di alinea pertama itu harus betul-betul dipegang tanpa kompromi. Jadi pegangannya adalah konstitusi, 'Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu' dan seterusnya," ujarnya menambahkan.
"Jadi ini masih harus koordinasi dan saya baru menyiapkan pihak-pihak terkait, segera saya kontak,” bebernya.
Kecaman soal timnas Israel yang bakal tampil di Piala Dunia U-20 berporos pada aksi yang mereka lakukan terhadap Palestina. Berdasarkan situasi itu banyak pihak dari Indonesia tak mengizinkan Israel tampil di turnamen junior level dunia tersebut.
Aspek keamanan ketika timnas Israel tampil nantinya pun tak luput jadi pembicaraan.
Sebelumnya Ketua Umum PSSI yang juga Ketua Panitia Lokal (LOC), Erick Thohir memastikan keamanan timnas Israel di Indonesia. Namun dirinya menyerahkan teknis pengamanan kepada pemerintah.
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD juga sudah menyiapkan berbagai jalur untuk kedatangan timnas Israel.