JAKARTA - Presiden kelima sekaligus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Megawati Soekarnoputri mengingatkan para kepala desa untuk mengurus rakyat di sekitar desanya dengan benar.
"Ini yang harus benar, kepala desa kalau terpilih itu benar harus mengurusi rakyatnya," ujar Megawati saat memberikan arahan dalam acara Peringatan Sembilan Tahun Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa di Area Parkir Timur Senayan, Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu, 19 Maret.
Ia juga mengingatkan para kepala desa agar selalu dicintai warga desa agar setiap program yang dihadirkannya bagi bisa berjalan optimal.
"Saya selalu bilang, kamu itu harus dicintai dan mencintai rakyat, diinginkan oleh desamu. (program desa bisa berjalan optimal) Itu pasti bisa terwujud," kata Megawati.
Dalam kesempatan yang sama, Megawati juga menyinggung mengenai peran besar pihak-pihak dari desa dalam berkontribusi bagi kemerdekaan bangsa Indonesia.
Menurut Megawati, sebagaimana yang dimuat dalam sejarah Indonesia, pihak-pihak dari desa merupakan pihak-pihak yang paling banyak berkontribusi dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
"Kita itu dijajah, harus diingat 3,5 abad oleh Belanda. Setelah itu, bangkitlah namanya perjuangan. Perjuangan itu paling banyak datangnya itu adalah orang-orang yang berada di desa. Itu benar loh. Kalau tidak percaya, cari di buku sejarah," ujarnya.
Ia lalu menyampaikan perjuangan para pendahulu untuk memerdekakan Indonesia itu bisa dilanjutkan pada saat ini dengan menjaga persatuan antara para warga desa.
Persatuan dan kesatuan itu, lanjut dia, dapat dijaga salah satunya dengan melakukan musyawarah yang melibatkan masyarakat desa dalam menyelesaikan perbedaan. Megawati menyampaikan hal itu menjadi cara penyelesaian masalah yang diajarkan Pancasila.
BACA JUGA:
"Jadi, kalau desa bersatu, saya setuju. Tolong dipikirkan, kalian berembuk. Itu kearifan lokal. Itu namanya gotong royong. Itu namanya Pancasila, yaitu musyawarah untuk mufakat," ucapnya.