JAKARTA - Malang benar nasib Donald Trump. Di penghujung masa jabatannya yang akan berakhir, seiring pelantikan Presiden terpilih Joe Biden pada 20 Januari mendatang. Berbagai masalah menderanya.
Kerusuhan di Capitol Hill yang dilakukan pendukungnya pada Rabu pekan lalu, membuat Trump menghadapi ancaman pemakzulan untuk kedua kalinya. Masalah lainnya, Trump juga bakal ditolak oleh tetangganya setelah tak lagi menjabat presiden.
Ya, Trump mendapat tentangan dari warga Palm Beach County, Florida,tempat dimana ia memiliki hunian sekaligus klub mewah, Mar-a-Lago. Dibeli pada tahun 1985 seharga 10 juta dollar AS (ketika itu), Trump mengubah hunian itu sebagai klub hiburan di tahun 1993 dengan berbagai pembatasan. Mulai dari jumlah anggota klub, aturan parkir, lalu lintas, hingga pembatasan masa tinggal tidak lebih dari tujuh hari berturut-turut dan tidak lebih dari tiga minggu selama satu tahun.
Trump diketahui sering bermasalah lantaran tidak mematuhi sejumlah peraturan setempat. Warga yang tidak senang, makin tidak nyaman saat Trump menjabat sebagai Presiden AS, dimana ia sering datang dan tinggal di Mar-a-Lago. Tak hanya menjadi kediaman pribadi, Trump juga menjadikannya sebagai 'Gedung putih' musim dingin.
Selain menjadikannya tempat tinggal utama setelah pindah dari New York pada September 2019 lalu. Mar-a-Lago juga dipakai untuk menerima tamu negara, seperti Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe dan Presiden China Xi Jinping. Dan, beberapa waktu lalu Melania Trump juga tengah mencari sekolah untuk Baron Trump (14). Ini mengindikasikan, bisa jadi Trump bakal memilih tinggal di Palm Beach setelah keluar dari Gedung Putih.
Keberatan tetangga
Namun, jauh-jauh hari warga Palm Beach telah keberatan dengan kemungkinan Trump dan keluarganya bakal tinggal di Mar-a-Lago. Mereka merasa terganggu dengan kehadiran Trump selama empat tahun menjadi presiden, sekaligus menjadikan Mar-a-Lago sebagai kediaman pribadi.
Melansir CNN, pengacara yang berbasis di West Palm Beach Reginald Stambaugh telah menulis kepada pejabat Palm Beach, bahwa Trump melanggar perjanjian penggunaan Mar-a-Lago.
"Tanggung jawab Dewan Kota untuk memperbaiki kesalahan ini dan memulihkan keselamatan serta keamanan lingkungan dengan menjunjung perjanjian penggunaan," tulisnya.
Sejumlah tetangga Trump di Palm Beach juga mengaku terganggu dan frustasi dengan kehadiran Trump di lingkungan tempat tinggal mereka. Masalah yang disinggung terkait peningkatan keamanan, kemacetan lalu lintas hingga pelanggaran kebisingan.
Bahkan, warga juga sudah menyoroti kehadiran Trump sejak 30 tahun terakhir, dimana Trump sering melanggar peraturan kota, membuatnya bagai 'minyak dan air' antara ia dengan warga. Termasuk soal tiang bendera raksasa di Mar-a-Lago yang memiliki tinggi 80 kaki. Trump memang sempat dikenai denda harian dari tiang bendera tersebut yang berujung pengurangan ketinggian pada akhirnya.
Helipad yang dibuat Trump di Mar-a-Lago pun mendapat tentangan dan menjadi perdebatan selama berbulan-bulan, sebelum akhirnya ia memeroleh izin untuk membuatnya di tahun 2017 lalu.
"Ini sudah menjadi sirkus di sana selama emapt tahun. Dan mereka muak dengan itu. Ini merupakan mimpi buruk," ujar seorang pemilik rumah di kawasan Palm Beach.
BACA JUGA:
Trump semakin membuat kesal, lantaran ia menggunakan Mar-a-Lago sebagai alamat tempat tinggalnya dalam Pilpres AS 2020. Klaim yang harus dibuktikannya dengan tinggal di sana selama enam tahun berturut-turut.
"Tidak ada yang benar-benar dibenci penduduk Palm Beach selain orang-orang New York yang datang dan mengklaim tinggal di Palm Beach, untuk mendapatkan keringanan pajak," sindir Larry Leamer, penulis 'Mar-a-Lago: Inside the Gates of Power at Donald Trump's Presidential Palace' yang tinggal di Palm Beach.
Meski menuai banyak kritik dan keberatan, Mar-a-Lago disebut terus berbenah dan direnovasi untuk menjadi tempat tinggal Donald Trump dan keluarga setelah keluar dari Gedung Putih. Dinas Rahasia Amerika Serikat (US Secret Service) diketahui telah mengatur dan menyusun rencana terkait perlindungan Trum dan keluarganya di Mar-a-Lago.