5 Jam Bertaruh Hidup dan Mati, 70 Dokter Berhasil Pisahkan Kembar Siam Dempet Dada Perdana di RSUDAM
Kedua pasien anak kembar siam tengah menjalani perawatan intensif oleh tim dokter RSUDAM. Bandarlampung, Kamis (16/3/2023). ANTARA/HO- RSUDAM.

Bagikan:

BANDAR LAMPUNG - Pihak Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek (RSUDAM) menyatakan operasi kembar siam pertama di Lampung berhasil dilaksanakan. 

"Kemarin operasi kembar siam sudah dilaksanakan. Tepat pada pukul 07.00 WIB kedua bayi kembar siam telah masuk ruang operasi dan pelaksanaan operasi dilakukan pada pukul 11.00 WIB. Operasi ini dilakukan oleh tim dokter RSUDAM dibantu oleh tim Rumah Sakit Dokter Soetomo," ujar Ketua Tim Bedah Kembar Siam RSUDAM Billy Rosan di Bandar Lampung, Antara, Kamis, 16 Maret. 

Dalam pelaksanaan operasi bedah kembar siam beradu dada depan atau xipho-omphalopagus, yang cukup sulit dilakukan adalah pelaksanaan pemisahan hati karena rawan mengalami pendarahan.

"Pelaksanaan operasi berjalan dengan lancar dan kedua bayi berhasil dipisahkan. Yang cukup sulit serta berisiko dalam pelaksanaan operasi tersebut ialah saat memisahkan hati, yang posisinya menyatu. Sebab banyak pembuluh darah dan berisiko mengalami pendarahan serta ini berkaitan dengan organ lainnya," ucapnya.

Menurut dia pelaksanaan operasi pemisahan tersebut memakan waktu lebih cepat dari perkiraan yakni hanya 4,5-5 jam, dari perkiraan mencapai 12 jam pelaksanaan operasi.

"Jadi pemisahan hati memakan waktu 2 jam, pemisahan tulang dada bagian bawah 1 jam, dan untuk pelaksanaan penutupan dinding dada serta perut dilakukan di ruang operasi terpisah memakan waktu 2 jam. Jadi total lama operasi bisa lebih cepat hanya 4,5-5 jam saja," kata dia.

Dia menjelaskan kondisi terkini dari kedua pasien anak yang menjalani operasi pemisahan kembar siam itu dalam kondisi stabil, dan masih dalam pengawasan intensif dari tim dokter.

"Saat ini yang paling penting adalah menjaga kondisi pasien tetap stabil. Kemarin bayi langsung ditaruh ke ruangan Pediatric Intensive Care Unit (PICU) untuk mengawasi kondisi pasien," ujar dia lagi.

Tanggapan serupa dikatakan oleh Kepala Instalasi Anestesi dan Intensif Terpadu serta Manajemen Nyeri RSUDAM dr Imam Ghozali, SpAn. MKes, KMN.

"Kondisi anak sudah stabil, sudah bergerak tadi dan dalam 48 jam ini jadi waktu yang krusial. Ini akan dipantau terus selama 24 jam. Keberhasilan ini jadi hadiah spesial bagi HUT ke-59 Pemprov Lampung," ujar dr Imam Ghozali, SpAn. MKes, KMN.

Ia mengatakan selain melakukan pemantauan intensif, akan dilakukan pula proses perawatan pasca operasi serta pendampingan psikologis.

"Sudah dilakukan pemisahan alat bantu nafas dan beberapa alat secara bertahap, dan kita juga jaga psikologisnya. Sebab mereka ini awalnya menjadi satu serta saat ini sudah terpisah, jadi kita jaga ini juga. Semoga kedua pasien anak dapat terus sehat dan bertumbuh," tambahnya.

Diketahui pada Rabu kemarin RSUDAM telah melakukan operasi pemisahan bayi kembar siam pertama di daerahnya yang berasal dari Kabupaten Lampung Utara.

Pelaksanaan bedah anak itu melibatkan 70 orang dokter yang berasal dari RSUDAM serta Rumah Sakit Umum Daerah Dr Soetomo.