Obat Bius Jadi Kendala, Pemasangan Kalung GPS Alat Pantau Gajah Liar Tertunda
Ilustrasi gajah. (Unsplah-Deanna Desha)

Bagikan:

LAMPUNG - Pemasangan GPS collar atau kalung GPS kepada ganjar liar di kawasan Kecamatan Suoh dan Bandar Negeri Suoh, Kabupaten Lampung Barat, Provinsi Lampung, tertunda.

Pembina Satuan Tugas Konflik Gajah Suoh dan Bandar Negeri Suoh Sugeng Hari Kinaryo menyampaikan pemasangan kalung GPS tertunda karena pesanan obat bius untuk mendukung pelaksanaan kegiatan tersebut belum juga tiba.

"Sampai saat ini kami masih menunggu obat bius untuk gajah liar tersebut, dan bahan tersebut sampai sekarang belum sampai," katanya di Lampung Barat, Senin, 13 Maret, disitat Antara.

Dia menjelaskan, kalung GPS itu dimanfaatkan sebagai alat pantau pergerakan gajah liar agar tidak terlalu dekat dengan zona permukiman warga.

Sedianya pemasangan kalung GPS pada gajah liar dilaksanakan pada 6-10 Maret 2023.

"Jadwal pemasangan itu belum bisa dipastikan, bisa jadi meleset lagi, karena memang harus menunggu obat biusnya dulu," tuturnya.

Menurut Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Lampung Barat, konflik gajah liar dengan manusia di wilayah Kecamatan Suoh dan Bandar Negeri Suoh terjadi sejak Oktober 2018.

Pemasangan kalung GPS dimaksudkan untuk mengetahui pergerakan gajah liar. Informasi mengenai keberadaan dan pergerakan gajah liar akan dijadikan sebagai dasar dalam menjalankan langkah-langkah mitigasi, seperti mencegah kawanan gajah masuk ke daerah permukiman dan menggiring kawanan gajah liar kembali ke hutan.