Bagikan:

JAKARTA - Aktivis Badan Koordinasi (Badko) Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Sulselbar Vikram Syahrir mempersoalkan ijazah palsu yang diduga menerpa salah seorang presidium KAHMI, yakni M. Rifqinizami, politisi PDIP.

“HMI organisasi kader berbasis intelektualitas. Oleh karena itu, presidium KAHMI juga harus mencerminkan prinsip itu. Jika ada pimpinan MN KAHMI yang terindikasi berijazah palsu, harus diusut tuntas, untuk menjaga marwah lembaga dan kader HMI di seluruh Indonesia,” ungkap Vikram Syahrir dalam keterangannya, di Jakarta, Kamis 9 Maret.

Rifqi, demikian politisi PDI Perjuangan asal Dapil Kalimantan Selatan itu akrab disapa, adalah anggota Presidium MN KAHMI yang terpilih pada Munas di Palu pada November 2022 lalu.

“Mengingat seriusnya persoalan ini, kami mendesak Dewan Etis MN KAHMI agar memanggil dan mengusut persoalan ijazah palsu kakanda Rifqi ini”, tegas vikram syahrir.

“Bahkan, jika terbukti benar, baiknya kakanda Rifqi bersikap ksatria dengan mundur dari presidium KAHMI Nasional,” pungkasnya.