Bagikan:

KUDUS - Jumlah warga Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, yang mengungsi akibat banjir hingga saat ini mencapai 625 orang. Pengungsi berasal dari enam desa 

Camat Jati Fiza Akbar mengatakan, jumlah ini meningkat dibandingkan sebelumnya, 583 orang. Soal jumlah pengungsi di wilayahnya sebanyak 363 jiwa dengan rincian warga Desa Jati Wetan 158 jiwa, Jetis Kapuan 17 jiwa, dan Tanjungkarang  ada 188 jiwa.

Ratusan pengungsi tersebut, kata dia, mengungsi di lima tempat antara lain  aula balai desa, tempat pendidikan, gedung PKK, dan tempat ibadah.

Camat Mejobo Zaenuri menambahkan, pengungsi yang masih bertahan hingga hari ini ada 171 jiwa yang berasal dari Desa Payaman ada 46 pengungsi dan Desa Bulungcangkring ada 125 pengungsi.

"Genangan banjir di kedua desa tersebut memang masih cukup tinggi, meskipun hari ini sudah ada penurunan genangan, namun belum signifikan sehingga warga belum bisa balik ke rumah," jelasnya di Kudus, Antara, Kamis, 9 Maret. 

Untuk kebutuhan logistik makan dan minum para pengungsi, kata dia, sudah terpenuhi, karena dapur umum pada masing-masing tempat pengungsian juga setiap hari memasok nasi bungkus dan air minum.

Bantuan nasi bungkus tidak hanya untuk warga yang di pengungsian, termasuk warga yang bertahan di rumah yang kebanjiran juga mendapatkan suplai makanan dari dapur umum yang tersedia.

Hal itu, juga diakui Camat Undaan Arif Budiyanto. Dapur umum yang tersedia di wilayahnya tidak hanya memasok kebutuhan makan sehari-hari untuk para pengungsi saja, melainkan juga dibagi untuk warga terdampak banjir yang masih bertahan di rumah.

Sementara warganya yang masih bertahan di tempat pengungsian, kata dia, hingga hari ini (9/3) masih ada 91 jiwa yang merupakan warga Desa Karangrowo.

Suplai nasi bungkus untuk warga yang bertahan di rumah, kata dia, setiap harinya mencapai 2.000 bungkus lebih. Suplai logistik tersebut dari BPBD Kudus dan pihak terkait lainnya.