Bagikan:

JAKARTA - Sebanyak 10 orang meninggal dunia karena bencana tanah longsor yang terjadi di Kecamatan Serasan, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau. Enam orang di antaranya telah teridentifikasi identitasnya.

"Dari data 10 korban, yang saya sampaikan tadi terdapat 6 korban yang telah berhasil teridentifikasi," ujar Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa, 7 Maret.

Keenam korban meninggal itu yakni, Abdul Qadir BIN Jafar (70), Darman (70), Saudari Riyanti (27) dan anak laki-lakinya yang berusia lima tahun.

Kemudian, Abdulah (60), dan seorang anak laki-laki berusia sekitar 10 tahun. Untuk identitasnya masih proses identifikasi.

Dari data yang diterimanya 47 orang dinyatakan hilang dalam insiden tersebut. Lalu, satu orang yang mengalami luka berat dan tiga lainnya disebut menjalani rawat jalan, serta empat orang dinyatkan kritis.

Selain itu, TNI-Polri dan stakeholder terkait juga akan mengerahkan alat berat untuk proses pencarian korban yang dilaporkan hilang.

"Tim gabungan pelaksanaan evakuasi pencarian korban terdiri dari anggota Polri sebanyak 145, anggota Kodim 0318 Natuna 11 personel. Kemudian juga ada dari Basarnas 37 personil dari BPDB sebanyak 15 personil," ucapnya

"Kemudian petugas Damkar 17 personel, kemudian Komposit Gardapati sebanyak 25 personil, kemudian dari ada juga dari Satpol PP dan dokter serta perawat," sambung Ramadhan.

Tak hanya alat berat, unit K-9 atau anjing pelacak juga bakal dikerahkan dalam proses pencarian korban. Diharapkan warga yang dilaporkan hilang dapat segera ditemukan.

"Lami sampaikan untuk K-9 atau unit K-9 anjing pelacak masih dilakukan konsolidasi dengan Polda Kepri dan Polres Natuna yang tujuannya adalah untuk membantu pencarian korban," kata Ramadhan.

Sebagai informasi, bencana banjir dan tanah longsor terjadi sejak Sabtu kemarin hingga Senin di beberapa tempat wilayah Kecamatan Serasan dan Serasan Timur. Kawasan itu sekitar 14 jam dari pusat ibu kota Kabupaten Natuna, Ranai, jika menggunakan transportasi kapal laut.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Natuna menyatakan sedikitnya empat desa terkena banjir kiriman, satu rumah rusak akibat banjir, dua rumah terkena tanah longsor dan satu desa terjadi musibah tanah longsor yang hingga kini masih kumpulkan data terkait dampak musibah tersebut.