Bagikan:

JAKARTA - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto menyebut sampai pagi ini ada 18 warga masih dinyatakan hilang akibat kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara, yang merembet ke permukiman warga.

Hal ini diungkapkan Suharyanto saat mendatangi RPTRA Rasela yang kini menjadi lokasi pengungsian korban terdampak kebakaran.

"Sampai saat ini yang tercatat oleh BNPB ada 17 jiwa. Luka berat 49 jiwa. Kemudian masih ada 18 orang yang masih dicari karena terpisah dari keluarga," kata Suharyanto aaat

Namun, Suharyanto menegaskan tidak semua 18 warga yang belum ditemukan ini menjadi korban. Sebab, bisa saja yang bersangkutan masih belum bertemu dengan keluarga sampai sekarang.

Kini, pencarian belasan orang tersebut terus dilakukan. "Dari Polri juga melihat apakah ada korban lagi di reruntuhan di obyek-obyek yang terbakar. Atau memang mereka meninggalkan, belum berkomunikasi dengan keluarga karena kan tempatnya sangat padat ini. Mudah-mudahan nanti jam demi jam, menit demi menit, ini terus bisa ditemukan," urai Suharyanto.

Sejauh ini, seluruh pengungsi masih dalam kondisi sehat dan pegecekan kondisi kesehatan telah dilakukan oleh tim medis secara berkala. Guna mendukung kebutuhan pelayanan kesehatan darurat, telah disiagakan tiga unit mobil ambulance dengan sistem rujukan ke beberapa rumah sakit seperti RSUD, RS BUMN, RSCM, RS Polri dan RS Swasta.

BNPB telah mendirikan tenda 6x12 meter sebanyak 2 unit dan tenda keluarga 4x6 meter sebanyak 25 unit. Selain itu BNPB juga memberikan dukungan lainnya berupa 1.000 paket sembako, 1.500 lembar selimut dan 1.500 buah matras.

Sebagai informasi, kebakaran di Depo Pertamina Plumpang melanda pada Jumat, 3 Maret pukul 20.11 WIB. Kebakaran pipa bensin Pertamina ini merembet ke rumah tinggal di Kelurahan Rawabadak Selatan, Kecamatan Koja, Jakarta Utara.

Api baru selesai dipadamkan pada Sabtu, 4 Maret pukul 02.19 WIB. Akibat peristiwa ini, sebanyak 16 warga meninggal dunia. Lalu, 37 orang masih mendapat perawatan di sejumlah rumah sakit.

Per Minggu, 5 Maret pukul 06.00 WIB, masih ada 371 orang mengungsi di Kantor PMI Jakarta Utara dan RPTRA Rasella. Sebagian pengungsi lainnya sudah kembali ke rumah masing-masing.

Sampai saat ini, belum diketahui penyebab pasti kebocoran pipa yang mengakibatkan ledakan. Nominal kerugian juga masih dihitung.