TULUNGAGUNG - Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur memastikan ribuan stok vaksin COVID-19 jenis Pfizer yang saat ini masih ada di boks penyimpanan berpendingin masih layak digunakan kendati masa penyimpanan sudah cukup lama.
"Terkait rumor vaksin Pfizer sudah kedaluwarsa, itu sama sekali tidak benar," kata Kasi Pengendalian Penyakit Dinkes Tulungagung Didik Eka menanggapi rumor vaksin COVID-19 kedaluwarsa dilansir ANTARA, Sabtu, 4 Maret.
Dia menegaskan kendati pada berkas penyerta vaksin maupun pada kardus pembungkus vaksin tertulis bahwa batas kedaluwarsa vaksin Oktober 2022, namun secara realitas vaksin jenis Pfizer ini masih aman disuntikkan kepada masyarakat.
Pasalnya, sebelum dinyatakan kedaluwarsa, Kementerian Kesehatan sudah mengirimkan surat perpanjangan batas kedaluwarsa vaksin Pfizer yang sudah terdistribusi ke seluruh daerah di Indonesia, termasuk ke Tulungagung, hingga 28 Februari 2023. Batas waktu penyimpanan masih bisa diperpanjang hingga 28 Mei 2023.
Perpanjangan masa kedaluwarsa vaksin itu mengacu pada surat resi dari Direktur Pengelolaan dan Pelayanan Kefarmasian Kementerian Kesehatan RI Nomor: FO.03.02/E.IV/3847/2022 Tanggal 25 Oktober 2022 Perihal: Informasi Perpanjangan Shelf Life Vaksin COVID-19 Pfizer, maka vaksin Pfizer dengan nomor batch FX2761 dan FY7381 diperpanjang "shelf life"-nya dari sembilan bulan menjadi 12 bulan (ED botol 31 Oktober 2022 menjadi 28 Februari 2023).
Selain itu, ada juga Surat Direktur Pengelolaan dan Pelayanan Kefarmasian Kementerian Kesehatan RI nomor : FY.04.01/E.IV/643/2023 Tanggal 8 Februari 2023 perihal informasi perpanjangan "shelf life" vaksin COVID-19 Pfizer, maka vaksin Pfizer dengan nomor batch FX2761 dan FY7381 "shelf life"-nya diperpanjang dari 12 bulan menjadi 15 bulan sehingga masa kedaluwarsa menjadi tanggal 2 Mei 2023 untuk batch FX2761 dan 28 Mei 2023 untuk nomor batch FY7381.
"Perpanjangan usia vaksin oleh perusahaan, BPOM, dan Kementerian Kesehatan tentunya dengan kajian-kajian kesehatan," katanya.
BACA JUGA:
Vaksin jenis Pfizer digunakan untuk penguat 1 dan 2 vaksin COVID-19. Di Tulungagung, jenis vaksin ini tinggal 700 vial atau sekitar 4.200 dosis.
"Vaksin ini aman dan diperkirakan akan habis pada akhir Maret 2023," katanya.
Vaksin ini bisa diberikan untuk suntikan dosis penguat 1 dan 2. Setelah vaksin ini habis, akan digantikan dengan vaksin jenis Inavac dan Indovac.
Berbeda dengan Pfizer yang bisa diberikan untuk dosis penguat 1 dan 2 untuk jenis vaksin apapun, kedua vaksin buatan dalam negeri hanya bisa untuk vaksin penguat dengan vaksin primer Shinovac.
"Vaksin 'ready' stok di provinsi adalah vaksin Inavac dan Indovac," ucap Didik.