Bagikan:

JAKARTA - Indonesia menyiapkan tiga prioritas saat menerima tongkat estafet keketuaan MIKTA (Meksiko, Indonesia, Korea Selatan, Turki, Australia) dari Turki dalam pertemuan MIKTA di New Delhi, India Hari Kamis.

Dalam sambutannya saat serah terima keketuaan, Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menyampaikan tiga prioritas keketuaan Indonesia di MIKTA.

Pertama, prioritas Indonesia adalah penguatan multilateralisme. Dijelaskan Menlu Retno, saat ini multilateralisme sedang berada di bawah tekanan.

Oleh karena itu, menurutnya MIKTA harus menjadi yang terdepan dalam menjaga multilateralisme guna mendorong keamanan, stabilitas dan kemakmuran bersama.

"Indonesia percaya bahwa multilateralisme merupakan cara terbaik, untuk memastikan semua negara berdiri sama tinggi dan mencegah kesewenang-wenangan pihak yang berkuasa," kata Menlu Retno, dikutip dari keterangan Kementerian Luar Neger RI 3 Maret.

Prioritas keketuaan Indonesia berikutnya adalah pemulihan inklusif. Dijelaskan Menlu Retno, negara berkembang terus menghadapi prospek yang suram karena berbagai tantangan global. Jika ini terus berlanjut, dunia tidak akan bisa benar-benar pulih.

Oleh karena itu, lanjutnya, MIKTA harus mengkoordinasikan aksi untuk mewujudkan pemulihan global yang kuat dan inklusif.

"Tujuan pembangunan berkelanjutan tetap menjadi agenda inti MIKTA yang diperkuat dengan dialog inklusif bersama mitra-mitra eksternal," paparnya.

Terakhir, prioritas keketuaan Indonesia satu tahun ke depan adalah transformasi digital. Dikatakan Menlu Retno, digitalisasi menjadi masa depan ekonomi MIKTA yang sejahtera. Digitalisasi menciptakan peluang-peluang besar namun sekaligus disertai tantangan-tantangan, seperti mis-informasi dan disinformasi.

"Tahun ini MIKTA harus mengintensifkan upaya-upaya untuk membangun norma, berbagi best practices dan menggalang respons kolektif," tandas Menlu.

Ditambahkan Menlu Retno, dengan keketuaan Indonesia di MIKTA serta ASEAN, dirinya berharap kedua forum tersebut dapat menjadi jembatan dan kekuatan positif di kancah politik global.

Diketahui, pertemuan MIKTA kali ini menghasilkan Joint Communiqué dan dilakukan di sela-sela rangkaian penyelenggaraan pertemuan Menlu (FMM) negara-negara G20 di New Delhi, India.​