Bagikan:

JAKARTA - Partai Demokrat merespons Partai NasDem yang mempertanyakan mekanisme resmi internal partai terkait dukungan kepada Anies Baswedan sebagai calon presiden (Capres) 2024. Pasalnya, pengumuman pencapresan oleh Demokrat tak seperti PKS yang secara langsung mendeklarasikan Anies sebagai hasil musyawarah majelis syuro beberapa waktu lalu. 

Deputi Bappilu Partai Demokrat Kamhar Lakumani menegaskan sikap resmi Partai Demokrat yang mendukung Anies Baswedan sebagai bacapres telah disampaikan ke publik oleh Ketua Umum, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) pada 26 Januari lalu,

Selanjutnya, kata Kamhar, untuk deklarasi paripurna atau paket komplit akan dilakukan setelah Anies Baswedan menetapkan bakal calon wakil presiden (bacawapres) pendampingnya.

"Jadi deklarasinya sudah satu paket sekaligus bacapres dan bacawapresnya," ujar Kamhar kepada wartawan, Minggu, 26 Februari. 

Soal cawapres, lanjut Kamhar, Partai Demokrat menyerahkan sepenuhnya kepada Anies Baswedan untuk menentukan. 

Diketahui, NasDem dan PKS sudah resmi mendeklarasikan Anies sebagai bacapres partainya yang akan diusung pada Pilpres 2024. Keduanya juga tidak masalah jika nantinya Anies memilih cawapresnya dari luar partai.

"Terkait cawapres, Partai Demokrat telah menyampaikan pandangan yang disampaikan langsung oleh Mas Ketum AHY, bahwa perkara ini diserahkan sepenuhnya ke bacapres Mas Anies Baswedan. Kita akan senantiasa menghormati itu," jelas Kamhar.

Apalagi sebelumnya, sambung Kamhar, Anies juga telah mempresentasikan dan menjabarkan lima kriteria calon wakil presiden sebagai pendamping pada Pilpres 2024 mendatang dalam Rapimnas Partai Demokrat pada September 2022 lalu. 

Pertama, memiliki kontribusi signifikan pada pemenangan. Kedua, memperkuat barisan koalisi perubahan. Ketiga, bisa membantu menjalankan pemerintahan dengan efektif.

Keempat, memiliki platform perjuangan yang sama sebagai pasangan yang menawarkan perubahan dan perbaikan.  

"Kelima, memiliki chemistry yang pas sehingga mewujud menjadi dwi tunggal," terang kamhar.

Sebelumnya, Partai NasDem mempertanyakan kembali komitmen Partai Demokrat dalam mendukung Anies Baswedan sebagai calon presiden (Capres) 2024. Pasalnya, dukungan pencapresan yang dinyatakan oleh Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) kepada Anies tidak seperti deklarasi yang dilakukan PKS. a

Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali, menilai deklarasi Anies sebagai Capres 2024 yang diusung Demokrat tetap harus melalui mekanisme resmi internal partai. Sebab menurutnya, dukungan AHY kepada Anies yang dinyatakan hanya dalam sebuah rilis berpotensi digugat kader Demokrat.  

"Kalau dalam satu keputusan itu tidak diambil atau ditetapkan oleh mekanisme partai, itu kan berpotensi untuk digugat," ujar Ali saat dihubungi, Sabtu, 25 Februari.

Ali menegaskan, dirinya bukan meragukan dukungan Demokrat kepada Anies yang dinyatakan AHY dalam pernyataan tertulis pada Januari lalu. Akan tetapi, kata dia, sikap AHY tersebut belum tentu diterima oleh semua kader Demokrat.

"Bukan saya meragukan Mas AHY, tetapi kita tidak bisa menutup mata bahwa tidak semua orang yang ada di partai itu mengatakan dalam satu perasaan, satu frekuensi, ya kan," kata Ali.

Pernyataan sikap atas dukungan Anies sebagai capres oleh Demokrat ini, tambah Ali, sangat berbeda dengan PKS. Di mana PKS telah menetapkan keputusan untuk mendeklarasikan Anies melalui musyawarah majelis syuro. 

Kemudian, Presiden PKS Ahmad Syaikhu mengundang Anies Baswedan ke kantornya dan mendeklarasikan secara resmi sebagai Capres 2024 yang diusung partainya. 

"Kemarin kan mereka mendeklarasikan Anies. Dewan Syuro melakukan rapat kemudian apa yang disampaikan kemarin itu adalah keputusan Dewan Syuro kan," kata Ali.